Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jaga Lansia Agar tak Mudah Terpapar Covid-19, Ini Saran Dokter Gizi Untuk Menjaga Imunitas Tetap Priima 

Mediaindonesia.com
19/3/2022 20:00
Jaga Lansia Agar tak Mudah Terpapar Covid-19, Ini Saran Dokter Gizi Untuk Menjaga Imunitas Tetap Priima 
Dokter spesialis Gizi Kllinik dan Apoteke Muh. Nasir Ruki Al Bugisy(Dok. Pribadi)

MASA pandemi covid-19 yang demikian panjang semenjak Maret 2020 lalu hingga saat ini, membuat sebagian besar kelompok umur lanjut usia atau lansia turut terdampak, terutama untuk mendapatkan layanan kesehatan agar bisa menjaga kebugaran 

Dokter spesialis Gizi Kllinik dan Apoteke Dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy S.Si.M.Kes.Apt.Sp.GK, mengatakan, lansia juga menjadi kelompok rentan dalam pandemi Covid-19.

“Berdasarkan data gugus tugas percepatan penanganan covid-19 nasional menunjukkan terdapat 3.754 warga lansia yang positif covid-19 dengan jumlah meninggal sebanyak 654 orang. Adapun data lansia khusus di Papua menurut data gugus covid tugas percepatan penangan covid-19 di Provinsi Papua, jumlah warga lansia yang positip covid-19 sebanyak 126 orang (4% dari jumlah kasus),” ungkap Muh. Nasir Ruki yang juga merupakan Direktur Utam RSUD Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Papua. 

Melihat cukup tingginya lansia yang terpapar covid-19, Nasir Ruki menjelaskan, hal itu bisa terjadi mengingat kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Oleh karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan dan merencanakan berbagai program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia. 

“Penuaan berhubungan erat dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh terutama penurunan imunitas seluler yang berperan penting dalam  meningkatkan daya tahan tubuh pada kelompok lansia. Menurunnya imunitas seluler dalam tubuh akan menyebabkan menurunnya kemampuan dan kecepatan respons imun melawan penyakit infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimun atau penyakit kronik lainnya,” tambah Nasir Ruki. 

Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh pada lansia, menurut Nasir Ruki hal ini akan berdampak cukup besar terhadap kesehatan yang menyebabkan lansia cenderung memiliki risiko terkena penyakit infeksi virus dan bakteri yang tinggi. 

Baca juga : Edukasi dan Rehabilitasi yang Berkelanjutan Sangat Dibutuhkan Para Penderita Kanker

Untuk mencegah hal itu terjadi, Nasir Ruki berpendapat, sistem imun yang kuat pada lansia akan mampu melawan virus korona dengan baik sehingga gejala covid-19 yang muncul pun ringan dan penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Sebaliknya, jika sistem kekebalan tubuh pada lansia tidak mampu melawan virus corona, maka dapat muncul gejala covid-19 yang berat dan beresiko terjadi komplikasi 

Adapun beberapa tips sederhana versi Nasir Ruki yang dapat dipraktekkan sebagai usaha untuk meningkatkan sistem imunitas seseorang sehingga menjadi lebih sehat diantaranya meliputi menghindari stres, istirahat yang cukup dengan durasi tidur kurang lebih 7-8 jam sehari, serta melakukan olah raga teratur dan terukur selama kurang lebih 30 menit perhari. 

Berjemur matahari secara langsung, memperhatikan kesehatan gigi geligi, menjaga kesehatan otak agar selalu terstimulasi dengan baik seperti membaca koran, buku dan lain-lain ungkap Nasir Ruki juga perlu dilakukan para lansia terlebih dimasa pendemi covid-19. 

Untuk meningkatkan imunitas tubuh, Nasir Ruki juga meminta para lansia agar tidak minum alkohol dan selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan asupan nutrisi dengan cara perbanyak makan sayur dan buah, kurangi konsumsi garam serta perbanyak makanan tinggi kalsium. 

Nasir Ruki juga berpesan agar para lansia mengkonsumsi herbal yang berkhasiat sebagai obat dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, diantaranya adalah bawang putih, kunyit, jahe, kencur, madu, jintan hitam, kurma, vco, daun kelor, jeruk nipis, gingseng dan mengkudu.  

“Herbal yang disebutkan dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan bumbu rutin dalam masakan atau pun diramu sebagai jamu,” tutup Nasir Ruki. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya