Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperingati International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional 2022 yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2022 dengan menghadirkan para periset perempuan berprestasi dan memperoleh penghargaan internasional. Pengalaman dan tantangan perempuan periset berprestasi di dunia riset menjadi motivasi bagi semua kaum perempuan.
Plt. Sekretaris Utama, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan, Hari Perempuan diperingati untuk menyoroti wanita dan hak-hak mereka. “Tujuan utama peringatan ini adalah hari global yang merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan. Hari Perempuan Internasional kini telah menjadi monumen dalam merayakan seberapa jauh perempuan mempunyai peranan besar dalam masyarakat bahkan peran yang lebih esensial untuk kemajuan global, salah satunya dalam bidang sains dan teknologi,” kata Nur dalam Webinar BRIN, Selasa (8/3).
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Indonesia
Baca juga: Pemprov Jabar Tetapkan 5 Kuliner Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Menurutnya, ilmu pengetahuan dan gender, keduanya saat ini dianggap penting dalam membangun peradaban. Ilmu pengetahuan menjadi fondasi inovasi kemajuan suatu bangsa, sementara perempuan menyokong ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, keduanya saling berikatan.
Nyatanya, lanjut Nur, UNESCO merilis data bahwa partisipasi perempuan dalam bidang ilmu pengetahuan masih minim, kurang dari total 30% periset di seluruh dunia. “Oleh karena itu, melalui peringatan hari perempuan maupun kesempatan riset lainnya, PBB menaruh harapan sekaligus pesan bagi dunia bahwa perempuan perlu meningkatkan perannya dalam kemajuan sains dan inovasi,” lanjutnya.
Kendati demikian, lambat-laun perempuan semakin berani dalam mengambil peran di dunia saintek khususnya di bidang riset dan inovasi. Hal tersebut membuktikan bahwa kini perempuan, khususnya yang berprofesi sebagai periset, mampu menunjukkan jati diri yang telah dijunjung tinggi Raden Ajeng Kartini, yakni dapat memiliki pengaruh yang besar ketika terjun di ruang publik.
UNESCO, bersama dengan L’oreal adalah contoh bagaimana lembaga dapat memberi ruang bagi perempuan untuk terjun di dunia riset dan menunjukan bahwa potensi periset perempuan setara dengan kaum adam.
“Melihat fenomena ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengangkat kiprah para periset perempuan yang telah berprestasi dalam memperoleh penghargaan UNESCO-L’oreal sebagai bentuk rasa bangga atas keberhasilan para srikandi BRIN menyejajarkan diri dengan periset tingkat dunia,” pungkasnya. (H-3)
Penelitian ini membuka peluang baru dalam pengembangan bahan biomimetik yang lebih kompatibel dengan sistem biologis.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
UNTUK memperkuat peran akademisi sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai pihak.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
REVISI Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tampaknya kembali akan menjadi panggung teknokratis: membahas angka-angka, tanpa wajah para pelakunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved