Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PAKAR dari Universitas Indonesia (UI) Prof Hardiono D Pusponegoro mengingatkan para orangtua mengenai pentingnya memperhatikan dan mengoptimalkan masa pertumbuhan anak di dua tahun pertama usia mereka.
"Saya mengajak para orangtua untuk memperhatikan dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk masa depan mereka, salah satunya dengan cara mencari info yang benar," kata Prof Hardiono, yang juga Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI dalam konferensi pers daring, dikutip Selasa (15/2).
Prof Hardiono mengatakan dua tahun pertama kehidupan anak menjadi fase penting bagi perkembangan otak anak. Inilah alasan pentingnya orangtua berkonsentrasi pada anak mereka sejak usia dini.
Baca juga: Ini Pengaruh Screentime pada Risiko Autis pada Anak
"Kalau mau menjadikan Indonesia lebih baik tentu harus berkonsentrasi pada anak, terutama pada anak usia dini. Penelitian menunjukkan dua tahun pertama kehidupan fase penting untuk perkembangan otak anak," kata dia.
Selain fase perkembangan otak, orangtua juga perlu mewaspadai berbagai perkembangan anak.
Menurut Prof Hardiono, saat ini, terdapat sekitar 30 juta anak usia 0-6 tahun di Indonesia dan sekitar 30% dari mereka mengalami berbagai gangguan perkembangan dalam segala bentuk dari ringan hingga berat.
Akibatnya, mereka tidak bisa meraih tumbuh kembangnya yang optimal. Masalah lain yang juga melanda anak-anak di tanah air yakni, stunting. Sekitar 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami stunting atau tubuh pendek akibat kurang gizi atau penyakit infeksi.
"Akibatnya mengerikan, otaknya tidak berkembang dengan baik. Anaknya jadi kurang pintar. Kita harus berkonsentrasi untuk mengatasi hal-hal ini," kata dia.
Prof Hardiono juga menyoroti perilaku orangtua yang memberikan anak mereka pengobatan alternatif tanpa mengetahui bukti ilmiah pengobatan itu.
Selain itu, ada juga yang mencari jalan pintas dalam mengobati masalah kesehatan anak mereka.
"Orangtua menggunakan alternative medicine kata si ini, itu kemudian dikasih ke anak. Kasihan anaknya kalau bukti ilmiahnya tidak ada. Misalnya, obat untuk anak dengan autisme, orangtua mencari berbagai obat termasuk susu kambing, sebetulnya secara ilmiah enggak ada gunanya. Buang-buang waktu, dan kasihan anaknya. Istilah saya jadi kurus dan loyo saja, pintarnya tidak," pungkas Prof Hardiono. (Ant/OL-1)
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Australia larang anak di bawah 16 tahun akses YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya mulai Desember 2025.
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Banyak anak-anak dan pemuda di Afrika Sub-Sahara yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 (T1D) mungkin sebenarnya menderita bentuk lain dari penyakit ini.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved