Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MESKI sudah menjadi endemi masyarakat tetap harus waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini memang sedang naik di penghujung musim hujan.
Berdasarkan data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kematian akibat dengue selama 5 pekan di 2022 sudah mencapai 59 kasus. Adapun jumlah kasus bulan Januari dan awal pekan Februari 2022 mencapai 5.041 kasus.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane mengatakan kesadaran masyarakat selain covid-19 ada juga DBD yang harus diwaspadai masyarakat. Karena sama-sama menyerang imun tubuh sehingga daya tahan tubuh harus ditingkatkan.
Baca juga: Meski Gejalanya Ringan, Covid-19 Varian Omikron Harus Tetap Diwaspadai
Baca juga: Kepala BRIN Klaim Pemindahan Peralatan Lab Eijkman Sesuai Prosedur
"Tingkatkan daya tahan tubuh, periksa jentik di tempat-tempat penampungan air dan segera di matikan, pakai repellent dan celana panjang pada jam-jam di mana aedes banyak beterbangan," kata Masdalina saat dihubungi, Senin (14/2).
Nyamuk Aedes aegypti betina atau nyamuk DBD mencari protein sering muncul pada pukul 06.00-09.00 pagi dan 15.00-17.00 sore. Sehingga bayi dan anak-anak yang tidur di jam tersebut dipakaikan kelambu, dilakukan fogging selektif jika ada kasus di komunitas.
DBD sering terjadi setiap tahun dan biasanya pada penghujung musim hujan akan melonjak dan akan menyusut pada musim panas masuk.
Diketahui kasus dengue pada 2021 terjadi sebanyak 70.928 kasus dengan kasus kematian kumulatif mencapai 689 kasus. Jumlah kabupaten/kota yang terjangkit 467 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang sudah melaporkan.
"Biasanya sesaat dan setelah musim hujan mulai naik angka DBD, biasa terjadi di Februari/Maret kalau tidak dilakukan apa-apa ya transmisi normal saja, nanti musim panas ya hilang sendiri," ungkap Masdalina.
Meski sudah menjadi endemi kecepatan penanganan kasus dengue tergantung dari satgas dan masyarakat pencegahan harus dilakukan bersama mengingat banyak satgas yang fokus pada penanganan covid-19.
"DBD sudah menjadi endemi di beberapa wilayah, maka mereka sudah cukup mengerti cara penanganannya. Untuk kecepatannya tergantung intervensi pencegahan yang dilakukan, populasi nyamuk dan efektivitas pengobatan," ungkapnya.
"Kita diuntungkan DBD itu virusnya tidak mudah bermutasi dan gampang dicegah dengan membasmi nyamuknya dan penggunaan berbagai cara seperti repellent, celana panjang, kelambu, 3 M Plus," pungkasnya. (H-3)
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berdasarkan data Kemenkes RI, hingga April 2023, tercatat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan 23.211 kasus telah mendapatkan vaksin antirabies dan 11 kasus kematian.
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut kasus kumulatif kronis filariasis atau kaki gajah hingga saat ini sebanyak 7.955 kasus yang masih tersebar di ratusan kabupaten/kota.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024
DINAS Kesehatan DKI Jakarta menyebut tidak perlu ada pembatasan aktivitas masyarakat meskipun saat ini terjadi kenaikan kasus covid-19.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan situasi terkini di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait kasus rabies sudah memasuki masa endemi.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved