Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Meski Gejalanya Ringan, Covid-19 Varian Omikron Harus Tetap Diwaspadai

Basuki Eka Purnama
14/2/2022 09:30
Meski Gejalanya Ringan, Covid-19 Varian Omikron Harus Tetap Diwaspadai
Layar monitor berisi himbauan terkait covid-19 varian Omikron terpasang di salah satu gedung kawasan Semanggi, Jakarta.(MI/RAMDANI)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap covid-19 varian Omikron meski gejalanya relatif lebih ringan.

"Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," kata Tjandra dalam webinar kesehatan, dikutip Senin (14/2).

Varian baru covid-19 ini masih terus menular di berbagai belahan dunia. Meski sebagian yang mengalaminya adalah orang tanpa gejala dan kasus ringan, tetap ada juga korban jiwa. 

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Karawang Capai 1.430 Orang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kurun 10 pekan, sudah ditemukan 90 juta kasus covid-19 varian Omikron.

"Kurang lebih sama seperti seluruh kasus pada 2020," kata Tjandra.

Ia mengatakan, kasus reinfeksi juga lebih sering terjadi pada varian ini dari bukti-bukti bahwa covid-19 varian Omikron bisa menembus imunitas yang ada pada orang yang pernah sakit.

Dia mengingatkan lagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk kembali menerima suntikan dosis penguat alias booster agar efikasi vaksin yang sudah turun menjadi naik.

Sebelumnya, perbincangan seputar covid-19 varian Omikron di Indonesia diramaikan oleh pencegahan masuknya varian itu dari luar negeri. Namun,  kini, pembicaraan bergeser ke transmisi lokal. 

Di berbagai negara, kasus covid-19 varian Omikron sudah mulai turun setelah melewati waktu sekitar 1-2 bulan dari awal jumlah kasus mulai naik. Namun ada juga negara-negara yang jumlah kasus covid-19 varian Omikron masih terus bertambah.

"Kita berharap kalau naik tidak terlalu tinggi kasusnya dan bisa segera turun," ujar dia.

Dilihat dari kasus covid-19 varian Omikron di RSUP Persahabatan, gejala yang banyak terlihat adalah batuk kering (63%), nyeri tenggorokan (54%), pilek (27%), sakit kepala (36%), letih dan nyeri otot (60%), nyeri perut (5%), dan demam (18%).

"Dulu orang-orang ke RS dalam keadaan menggigil, sekarang keluhannya lebih ke saluran napas atas," katanya menambahkan dulu gejala yang lebih dominan adalah demam.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, segera memeriksakan diri saat bergejala atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. 

Bila terbukti positif, segera beri tahu orang-orang yang pernah kontak dekat. Pemerintah pun diharapkan untuk meningkatkan serta mempermudah tes, serta menggiatkan telusur (trace). 

Vaksinasi juga penting dalam menghadapi coid-19. Masyarakat diharap agar mau diberi vaksin yang tersedia, sementara pemerintah diharapkan mempermudah vaksinasi dan meningkatkan vaksinasi lansia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya