Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ORGANISASI Kesehatan Dunia () melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian yang kini mendominasi kasus di dunia. Covid-19 penyebab SARS-CoV-2 WHO
Informasi tersebut disampaikan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu (17/12).
"Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu," katanya.
Baca juga : 7 Fakta Arcturus, Asal Nama, Bahaya, Gejala dan Pencegahannya
Dalam laporan terbaru WHO COVID-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, kata Tjandra, disebutkan bahwa WHO saat ini memonitor berbagai varian yang kini banyak ditemui.
Varian itu terdiri atas empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.
Melansir laman resmi WHO, VOI adalah varian COVID-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.
Baca juga : Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes: Masih Level Aman
WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan COVID-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster COVID-19.
Sedangkan VUM adalah varian yang menyebarkan penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus COVID-19 di beberapa negara semakin meningkat.
Tjandra yang juga pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus COVID-19 jenis JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.
Baca juga : WHO Sebut Covid-19 JN.1 Lebih Menular
"Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus COVID-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3," katanya.
Singapura kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya.
"Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar," katanya.
Sementara itu, varian yang kini tercatat paling banyak beredar adalah EG.5 yang dilaporkan dari 89 negara di dunia dan merupakan 51,6 persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID, kata Tjandra. (Semut/Z-4)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan varian baru covid-19 XBB 1.5 dan XBB 1.16 berpotensi menurunkan kadar antibodi dari vaksinasi yang telah diberikan
KEMENTERIAN Kesehatan mendeteksi varian Covid-19 Arcturus di Indonesia pada akhir Maret 2023. Berikut ini 5 fakta Arcturus, asal nama, bahaya, gejala dan pencegahannya.
Vaksinasi booster pasien anyar tersebut terakhir dilakukan pada Februari tahun lalu sehingga antibodi menurun setelah 6 bulan mendapatkan vaksin covid-19.
Meski Indonesia memiliki herd immunity yang tinggI tapi tidak menutup kemungkinan setiap individu kebal apalagi vaksin yang berlaku hanya 6 bulan dan belum ada kewajiban vaksin booster kedua.
Saat ini yang dunia khawatirkan varian XBB sebagai pemicu penderita masuk rumah sakit meskipun sudah dilakukan vaksin dengan dosis lengkap
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved