Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PEMERINTAH melakukan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan beras Fortivit yang digadang-gadang bisa menjadi alat pencegahan stunting. Dalam beras tersebut dikatakan telah mengandung vitamin A, B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi, dan zinc.
Sekretaris Perusahaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Awaludin Iqbal mengungkapkan, beras Fortivit diprioritaskan untuk disalurkan ke sejumlah provinsi yang memiliki angka stunting di atas 30%. Wilayah-wilayah tersebut ialah Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTT dan Papua.
"Kami laksankan penyaluran melalui kerja sama dengan BKKBN dan pemerintah daerah dengan membuat daerah percontohan untuk meneurma beras berfortifikasi," kata Awaludin kepada Media Indonesia, Rabu (2/2).
Penyaluran beras Fortivit tersebut, kata Awaludin, telah berlangsung sejak 2021 dan termasuk ke dalam Program Bulog Peduli yang bertujuan untuk memberikan stimulus bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
"Di tahun 2021 kita sudah menyalurkan kurang lebih 30 ton beras Fortivit ke sejumlah provinsi tersebut dan di akhir Februari nanti akan disalurkan ke Kabupaten TTS Provinsi NTT," jelas dia.
Baca juga : Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah GPDRR 2022
Seperti diketahui, menurut Riskesdas 2018, angka stunting Indonesia mencapai 30,8% dan telah mencapai peringkat 4 dunia. Sedangkan 48,9% ibu hamil, 32% remaja 15-24, dan 38,5% balita mengalami anemia. Secara global, sekitar 50-60% angka anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi atau biasa disebut anemia defisiensi besi.
"Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting oleh BKKBN salah satunya adalah dengan meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting", jelas Deputi Advokasi dan Penggerakkan Informasi (ADPIN) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso
Ia menyatakan, program DASHAT bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan akses makanan sehat bagi anak stunting, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, serta peningkatan pengetahuan terkait gizi seimbang, terutama untuk keluarga yang berisiko stunting dan juga food bank.
Dalam hal ini, Teguh berujar, BKKBN membutuhkan seluas-luasnya menggandeng mitra yang salah satunya adalah Perum Bulog untuk bergabung dalam DASHAT bersama Tim Penggerak PKK selaku Tim Pendamping Keluarga dalam mengolah bahan pangan bergizi.
"Hal ini selaras dengan komitmen Perum Bulog sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pangan, Bulog mendukung setiap upaya Pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul dan mencegah stunting pada anak dan balita akibat masalah kurang gizi kronis," imbuhnya. (OL-7)
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
. Salah satu upaya pencegahan dan menekan angka kasus stunting dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap balita.
Posyandu bersama tenaga kesehatan di garis depan memegang peran krusial dalam memberikan edukasi Makanan Pendamping ASI
Masalah gizi buruk, stunting, anemia pada ibu hamil, serta tingginya angka penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes menjadi pemandangan yang tak kunjung sirna
Rembuk stunting ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan langkah dan komitmen seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved