Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SOUTHEAST Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Center for Food and Nutrition (RECFON) menegaskan perlunya pembaruan strategi kampanye dan edukasi nasional mengenai stunting. Hal ini dikarenakan literasi masyarakat dan organisasi perangkat daerah (OPD) mengenai stunting belum komprehensif dan mencakup faktor penyebab stunting sampai ke akar masalahnya.
"Berbagai penelitian membuktikan bahwa, keluarga dengan konsumsi rokok mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk anaknya mengalami stunting dan masalah gizi lainnya," ujar Direktur SEAMEO RECFON, Muchtaruddin Mansyur dalam keterangan yang diterima, Kamis (27/1).
Menurut Muchtaruddin, pengendalian prevalensi kebiasaan merokok ini sangat penting melalui pendekatan kebijakan yang perlu menjadi perhatian semua pihak. "Perhatian dari para pemangku kebijakan terhadap stunting dan pengendalian tembakau ini juga menjadi sorotan studi SEAMEO RECFON," ujarnya.
Di sisi lain, peneliti senior SEAMEO, Grace Wangge menuturkan berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui pengetahuan para pemangku kebijakan di daerah mengenai hubungan stunting dan pengendalian tembakau, masih berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat pada umumnya. Sementara, pengetahuan masyarakat sangat dipengaruhi arus informasi yang digelontorkan pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Rendahnya literasi OPD mengenai stunting dan tembakau dinilainya dapat terjadi karena narasi kampanye nasional kesehatan dengan fokus pada penurunan stunting yang dikomandani Kementerian Kominfo sejak 2018 lebih menyasar lebih pada kaum muda yaitu kaum milenial dan generasi Z, terutama para ibu dan remaja putri. "Padahal, peningkatan pengetahuan anggota keluarga yang lain, terutama bapak dan remaja putra juga dibutuhkan, terutama jika melihat kaitan erat Stunting dan pola konsumsi tembakau dalam keluarga," jelas Grace.
Dari pantauan SEAMEO RECFON terhadap percakapan masyarakat mengenai stunting dan pengendalian tembakau serta penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada 2019-2021, ujarnya, didapatkan hanya ada 244 unggahan di Facebook dan 80 di Instagram terkait rokok dan stunting.
"Jika dibandingkan dengan ketiga isu itu (stunting, cukai rokok, rokok dan gizi), unggahan Facebook terkait rokok dan stunting hanya sekitar 0,59% dan di Instagram sekitar 0,58%.7 Artinya, secara umum tingkat literasi OPD berjalan searah dengan miskinnya narasi literasi yang beredar mengenai hubungan stunting dan pengendalian tembakau," jelas Grace.
Dalam policy brief terbaru yang diluncurkan SEAMEO RECFON di awal 2022, terdapat beberapa rekomendasi penting terkait penguatan strategi kampanye nasional dan pendampingan daerah mengenai stunting. Dalam rangka penguatan strategi kampanye nasional perlu dilakukan perluasan target sasaran kampanye dan edukasi pada seluruh anggota keluarga, penguatan materi, dan perbaikan narasi terhadap kerangka konsep penyebab stunting sampai ke akar masalah, serta penguatan materi dan perbaikan narasi tentang hubungan stunting dan konsumsi tembakau pada keluarga.
Sementara, dalam rangka peningkatan pendampingan OPD, lintas Kementerian/Lembaga (K/L) perlu melakukan kampanye dan edukasi Kesehatan nasional dengan penekanan pada pentingnya kerjasama lintas sektoral, peluang penggunaan sumber dana lain, termasuk DBHCHT dalam upaya pengentasan stunting di provinsi, kabupaten/kota di Indonesia. SEAMEO RECFON juga merekomendasikan perlunya panduan evaluasi spesifik bagi OPD untuk mendapatkan masukan yang diperlukan dalam perencanaan dan penganggaran program pengentasan stunting pada tahun berikutnya. (RO/OL-15)
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Kualitas data akan sangat penting untuk hasil SSGI ini. Karena jika data yang dimiliki dengan kualitas yang tidak baik, tidak akan ada gunanya untuk dianalisis.
Dinas Sosial DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia enam bulan, yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved