Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERPADUAN rasa manis, karbonasi, dan kafein membuat soda menjadi minuman favorit sebagian orang. Namun, di sisi lain, soda bisa menjadi sumber kalori, gula atau pemanis buatan yang bila asupannya berlebihan bisa berdampak buruk untuk tubuh.
Bagaimanapun, menjadikan soda sebagai minuman sehari-hari, apakah Anda minum secara teratur atau menjadi bagian diet, bisa menjadi berita buruk bagi kesehatan Anda.
Baca juga: Bupati Sikka Sedih Ada Diskriminasi di Pelayanan di Rumah Sakit
Apa saja masalah yang bisa muncul? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (25/1):
Sebuah meta-analisis Mei 2014 dalam Aterosclerosis menemukan, satu porsi harian soda atau minuman manis lainnya dikaitkan dengan peningkatan 16% penyakit jantung.
Soda biasa dan soda diet juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, menurut sebuah studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada Mei 2012.
Efek konsumsi harian soda pada kesehatan usus sebenarnya dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.
"Soda, baik yang biasa maupun yang untuk diet, berdampak negatif pada usus," kata praktisi pengobatan yang berbasis di New York City, Anya Rosen.
Gula tambahan mendorong pertumbuhan berlebih dari bakteri dan jamur berbahaya, seperti candida.
Sementara itu, beberapa pemanis buatan seperti sucralose telah terbukti mengubah mikrobioma usus.
Konsumsi minuman berkarbonasi juga dapat menyebabkan gas dan kembung, dan memperburuk gejala masalah pencernaan lainnya seperti refluks asam, kata Rosen.
Soda, seperti minuman manis lainnya, dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah Anda meminumnya. Ketika gula darah melonjak, insulin dilepaskan ke dalam aliran darah untuk membawa gula itu ke dalam sel untuk energi atau penyimpanan.
Minum soda setiap hari berarti lonjakan gula darah dan insulin sering terjadi sepanjang hari yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi pada Mei 2018 di Current Developments in Nutrition menyimpulkan, soda dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Kemudian, penelitian di European Journal of Nutrition pada April 2013 lalu memperlihatkan, minum soda diet sering dikaitkan secara signifikan dengan peningkatan risiko diabetes pada pria Jepang selama periode 7 tahun.
Organ hati terlibat langsung dengan metabolisme gula dari soda. Pemanis utama dalam soda yakni sirup jagung fruktosa tinggi meningkatkan produksi lemak di hati.
Hal ini berarti minum soda setiap hari dapat meningkatkan jumlah lemak yang diproduksi di hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) atau disebut perlemakan hati.
NAFLD dapat meningkatkan peradangan di hati dan dianggap sebagai gangguan hati yang paling umum di masyarakat Barat.
Menurut meta-analisis pada Juli 2016 di QJM: An International Journal of Medicine, ada hubungan yang signifikan antara minum soda biasa dan NAFLD.
Soda termasuk sumber kalori dan gula ekstra dalam makanan. Saat Anda minum soda setiap hari, kalori ekstra ini bisa meningkatkan berat badan.
Menurut USDA, sekaleng soda 16 ons menyediakan 207 kalori, 1,2 gram lemak, 51 gram karbohidrat dan 49 gram gula.
Menurunkan atau mempertahankan berat badan bisa lebih mudah jika Anda tidak minum soda setiap hari.
Sebuah studi November pada 2017 di American Journal of Public Health melacak lebih dari 115.000 perempuan Meksiko selama periode 2 tahun dan mengamati minum lebih sedikit soda dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Minum soda setiap hari terutama bila menjadikannya sebagai pengganti air, dapat merusak email gigi. Kombinasi asam dan gula dari minuman soda dapat menyebabkan enamel gigi melemah, yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang.
Selain gigi, soda juga dapat membahayakan kesehatan tulang.
"Soda, terutama cola, dapat meningkatkan risiko osteoporosis," kata Michelle Rauch, RDN.
Banyak dari minuman bersoda ini mengandung fosfor (sering terdaftar sebagai asam fosfat atau fosfat), yang meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine Anda.
Selain itu, kafein dalam soda dapat mengganggu penyerapan kalsium dan menyebabkan pengeroposan tulang jika sering diminum.
"Jadi, penting untuk memastikan diet Anda mencakup cukup kalsium dan vitamin D untuk mengurangi risiko," tutur Rauch.
Minum soda setiap hari berarti Anda mungkin tidak minum banyak air atau susu berkalsium tinggi.
"Jika asupan kalsium seseorang rendah, dan ada asupan tinggi minuman yang mengandung fosfor, maka itu menempatkan seseorang pada risiko tinggi memiliki kepadatan tulang yang rendah dan peningkatan risiko patah tulang dan osteoporosis," kata Rauch.
Mungkin yang paling mengejutkan dari apa yang bisa terjadi ketika Anda minum soda setiap hari adalah peningkatan risiko semua penyebab kematian.
Dalam sebuah studi pada September 2019 yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, para peneliti melihat data dari lebih dari 451.000 orang di 10 negara Eropa.
Mereka menemukan, asupan total minuman ringan dengan gula dan pemanis buatan secara positif terkait dengan semua penyebab kematian. (Ant/OL-1)
Rasa netralnya juga membuat bihun cocok untuk beragam resep, baik hidangan rumahan maupun sajian restoran.
JAKARTA Premium Outlets (JPO) resmi dibuka secara penuh pada Jumat (18/7), lebih dari 150 merek global hadir di area seluas 95.400 meter persegi yang terletak di Alam Sutera, Tangerang
Foodtruck ini menyajikan comfort food favorit Indonesia yakni bakso, sup bakso ikonik, dan roti bakar, serta camilan panggang.
Varian-varian lainnya, yaitu Ayam Woku, Oseng Mercon Cakalang, Rendang Sapi, Rendang Ayam, Cumi Jerit, Cumi Cabe Ijo, Ceker Mercon, dan Mie Mercon Cakalang.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved