Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menkes Pastikan Kesiapan RS dan Suplai Oksigen Antisipasi Lonjakan Kasus Omikron

Ferdian Ananda Majni
03/1/2022 19:39
Menkes Pastikan Kesiapan RS dan Suplai Oksigen Antisipasi Lonjakan Kasus Omikron
Generator oksigen untuk suplai oksigen ke RS rujukan Covid-19(Antara/Muhamamd Ayudha)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pihaknya terus memastikan kesiapan rumah sakit (RS) dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kasus varian Covid-19 Omikron. 

Dari sekitar 400 ribu tempat tidur yang ada di RS sebanyak 30 persen atau 120 ribu telah dialokasikan untuk penanganan pasien covid-19. 

“Sekarang yang terisi sekitar 2.400-2.500-an. Jadi masih ada room lebih dari 110 ribu yang sebelumnya memang kita sudah dialokasikan untuk covid-19,” terang Menkes dalam keterangannya Senin (3/1) 

Selain tempat tidur perawatan, pemerintah juga memastikan pemenuhan kebutuhan oksigen jika terjadi lonjakan. 

Menkes menyampaikan, setelah puncak kasus covid-19 pada Juli 2021 lalu pihaknya sudah mendatangkan 16 ribu oxygen concentrator atau setara dengan 800 ton per hari yang didistribusikan ke seluruh RS di Indonesia terutama yang akses oksigennya sulit. 

“Kita juga sudah menerima dan sekarang sedang memasang, 70% sudah selesai, 31 oksigen generator. Ini oksigen yang besar yang bisa menyuplai satu rumah sakit dan juga bisa buat mengisi tabung, itu juga kita sudah siapkan,” ujarnya. 

Menkes menambahkan, kebutuhan oksigen per hari untuk penanganan pasien covid-19 di saat puncak pandemi pada Juli lalu mencapai 2.200 ton, sedang dalam kondisi normal mencapai 700 ton. 

Budi juga menyampaikan bahwa hingga saat ini kasus konfirmasi varian Omikron di Indonesia relatif lebih rendah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh ketatnya karantina yang dilakukan pemerintah bagi pelaku perjalanan luar negeri. 

Baca juga : Pemerintah Waspadai Kenaikan Kasus Omikron di Dunia 

“Indonesia alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasinya dan juga luas geografisnya. Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam,” ujarnya. 

Menkes mengatakan, Indonesia berada pada urutan ke-40 dengan jumlah kasus konfirmasi Omicron sebanyak 152 kasus dari total 408 ribu kasus konfirmasi di dunia. 

“Jumlahnya per hari ini 152 (kasus), ada tambahan 16 (kasus) dibandingkan dua hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri,” ujarnya. 

Budi menambahkan, dari 152 kasus tersebut lebih dari separuhnya tanpa gejala dan separuhnya lagi mengalami sakit ringan. 

“Artinya tidak membutuhkan oksigen, saturasinya masih di atas 95 persen, dan 23 persennya atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah,” tuturnya. 

Selain itu, lanjut Budi, belum ada pasien konfirmasi Omikron yang membutuhkan perawatan serius di rumah sakit, melainkan hanya perlu mengonsumsi obat dan vitamin. 

“Kasus Omikron secara klinis dilihat bahwa walaupun perlindungan antibodinya yang berasal dari vaksin bisa dilalui, tapi perlindungan dari T-selnya masih bisa melindungi dengan cukup baik. Itu yang menjelaskan kenapa hospitalisation rate-nya yang masuk rumah sakit, yang fatal lebih rendah,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya