Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMENTERIAN Agama memberangkatkan tim aju atau advance untuk memulai pemberangkatan jamaah umrah Indonesia ke Arab Saudi. Tim itu diharapkanp bisa mempelajari sistem umrah di era pandemi.
"Tim Advance yang terdiri 25 orang dan beranggotakan perwakilan dari para Asosiasi Umrah itu memiliki tugas khusus untuk mempelajari sistem umrah di era pandemi ini, maka keberangkatan Tim Advance ini tidak bisa disebut sebagai keberangkatan umrah perdana, tetapi Tim yang menyiapkan keberangkatan umrah perdana agar dapat dilaksanakan dengan baik," ujar Nur Arifin, Direktur Bina Umrah dan Haji Khsusus Kemenag, saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (28/12).
Lanjut Arifin, kembalinya tim Aju memiliki kewajiban menjelaskan kepada calon jemaah umrah tentang sistem umrah di era pandemi.
"Jangan sampai umrah perdana tidak berhasil dengan baik akibat jemaah umrah belum memahami sistem umrah era pandemi. Atau jangan sampai ada sistem umrah era pandemi yang ternyata belum bisa dilaksanakan," ujar Arifinn
Salah satu kendala yang telah ditemukan oleh tim Aju yakni, hasil kesepakatan Kementerian Agama RI dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi tentang karantina yang belum dapat diterapkan.
Baca juga : Health Tourism Inisiasi Erick Thohir Timbulkan Multiplier Effect
"Berdasarkan regulasi Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah ditetapkan bahwa jemaah umrah Indonesia yang menggunakan 4 jenis vaksin yg digunakan Saudi (Astrazaneca, Phizer, Johnson and Johnson, dan Moderna) begitu datang ke Saudi langsung bisa umrah dan tidak di karantina. Sedangkan yg menggunakan vaksin selain 4 jenis itu sperti sinovac dan sinovarm dikarantina selama 3 hari begitu datang di Saudi," imbuhnya.
Pasalnya, General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas bandar udara King Abdul Aziz Arab Saudi tidak menerapkan regulasi dari Kemenhaj dan Umrah Saudi itu. GACA tetap menerapkan karantina selama 5 hari pada jamaah visa umrah dari Indonesia, apapun jenis vaksinnya.
"Kondisi ini menjadi salah satu contoh uji sistem, untungnya diketahui Tim Advance 25 orang tersebut. Kalau misalnya langsung memberangkatkan ratusan atau ribuan jamaah umrah tentu menimbulkan masalah yang lebih ruwet," jelasnya.
"Maka saat ini kami Kemenag sedang koordinasi debgan Kemenlu dan dengan berbagai pihak di Saudi agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan sebelum keberangkatan umrah perdana masyarakat Indonesia," pungkas Arifin. (OL-7)
MENTERI Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pembahasan secara musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Program BRUS menyasar siswa sekolah menengah untuk membekali mereka dengan wawasan seputar pernikahan, kesehatan reproduksi, dan ketahanan keluarga.
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa tunjangan profesi bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Non ASN di bawah Kemenag yang belum mengikuti inpassing resmi naik.
AICIS+ 2025 akan digelar pada 29-31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved