Health Tourism Inisiasi Erick Thohir Timbulkan Multiplier Effect

HEALTH Tourism yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir dinilai dapat menimbulkan multiplier effect. Mengingat, health tourism menyinergikan bidang kesehatan dan daya tarik pariwisata.

"Jika turis datang, secara tidak langsung mereka mengharapkan pelayanan jasa kesehatan di negara yang dikunjungi. Juga ada efek tidak langsungnya lainnya seperti menginap, belanja barang-barang. Jadi ada multiplier effect dari spending yang mereka keluarkan selama mereka berwisata kesehatan di Indonesia,” ujar pengamat ekonomi Mohammad Faisal dalam keterangannya, Selasa (28/12).

Direktur Eksekutif CORE Indonesia tersebut mengatakan health tourism memperkaya sektor wisata  Bali yang sudah mendunia. Sehingga, mampu memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daerah.

"Dampak ekonomi dari health tourism itu luas. Pada dasarnya dia adalah pelayanan jasa di bidang kesehatan, yang caranya bisa macam-macam, entah itu si pasien yang datang ke rumah sakit atau bisa juga dalam bentuk lainnya,” terangnya.

Faisal menuturkan health tourism memunculkan efek lain yakni meningkatkan ekspor jasa Indonesia. Menurutnya, hal ini bermanfaat untuk mengecilkan deficit neraca jasa.

"Manfaatnya itu juga bisa dirasakan dalam bidang jasa. Karena turis yang datang ke Indonesia itu hitungannya eskpor jasa, neraca jasa, nah itu akan meningkatkan ekspornya,” ungkap Faisal.

Dipilihnya Bali sebagai health tourism sendiri tentu berdasarkan pertimbangan matang. Melihat Bali sebagai ikon wisata Indonesia yang sudah mendunia, serta memiliki infrastruktur yang lengkap, mulai dari bandara, jalan tol, hotel, pusat perbelanjaan, dan lainnya. (RO/OL-15)