Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
AHLI gizi dari Rumah Sakit Siloam Inge Permadhi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan memilih obat untuk diet demi menurunkan berat badan.
"Sebenarnya kalau obat-obat diet yang memang digunakan oleh dokter-dokter gizi, itu sih oke banget ya. Memang sudah terbukti dia (obat) bisa membantu," kata Inge, dikutip Selasa (28/12).
Lebih lanjut, Inge mengatakan obat-obatan yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan dengan cara membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil atau buang air besar sebaiknya tidak digunakan.
Baca juga: Diet Plant Based akan Tetap Jadi Tren di 2022
"Tapi yang nggak setuju itu kalau menggunakan obat-obat pencahar atau obat yang menyebabkan banyak buang air kecil dan air besar. Itu saya tidak setuju karena itu tidak sesuai dengan konsep obat yang memangdigunakan untuk penurunan berat badan," tegasnya.
Inge menjelaskan jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal yang harus dikurangi agar bobot tubuh menjadi turun adalah lemak dan bukan cairan.
Sehingga, penggunaan obat diet yang membuat seseorang sering buang air besar dan buang air kecil bukanlah solusi yang tepat.
"Kalau dia banyak buang air kecil, sebetulnya kan cairan sangat dibutuhkan tubuh. Orang gemuk itu bukan berarti dia harus mengurangi cairan di dalam tubuhnya. Tapi lemaknya yang kebanyakan. Itu yang harus dihilangkan," kata Inge.
"Jadi, jika memang beratnya turun menggunakan obat tersebut, itu karena cairannya yang berkurang bukan lemaknya yang berkurang. Kan nggak oke. Malah bisa menyebabkan dehidrasi atau gagal ginjal kan," sambungnya.
Oleh sebab itu, Inge pun menyarankan masyarakat agar tidak sembarangan membeli dan mengonsumsi obat diet. Sebaiknya, lakukanlah konsultasi dengan dokter jika memang mengalami obesitas dan ingin melakukan diet penurunan berat badan. (Ant/OL-1)
Pola makan sehat berperan penting dalam mendukung pemulihan pasien kemoterapi. Temukan 7 jenis makanan terbaik berikut.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Penyakit maag kini banyak menyerang anak muda. Simak 5 kebiasaan makan penyebab maag kronis dan tips jaga kesehatan lambung.
Pola makan mencerminkan gaya hidup dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
SEJUMLAH orang menggunakan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut hingga menyegarkan napas. Di samping itu, ternyata obat kumur bisa berbahaya bagi kesehatan.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Dance singkat ini bukan cuma bisa membantu memperkuat sistem imun dan menjaga kesehatan paru-paru, tapi juga menjadi langkah mudah untuk hidup lebih sehat dan lebih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved