Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Memberi Makan Warga dan para Pekerja

Fathurozak
23/12/2021 07:20
Memberi Makan Warga dan para Pekerja
Founder ayobantu.com Agnes Yuliavitriani.(Dok. ayobantu)

“ORANG buat makan saja susah, apalagi donasi,” begitu selentingan yang sempat mampir ke telinga Agnes Yuliavitriani ketika hendak mendirikan platform urun dana Ayobantu.com. Kalimat bernada pesimistis itu wajar karena ketika itu pandemi baru saja melanda negeri ini. Kendati begitu, cibiran itu tidak membuat langkahnya surut.

Agnes pun tetap pada mewujudkan platform urun dana tersebut pada sekitar Maret 2020. Platform itu bertujuan menginisiasi gerakan berbagi makanan bagi para pekerja yang terdampak pandemi, dari hasil jualan kaus lari hingga kampanye turun berat badan yang bisa dikonversi menjadi paket donasi.

Meski di masa sulit, ia justru optimistis solidaritas sesama warga tetap kuat. Hal itu terbukti dari banyaknya inisiatif yang dilakukan sesama rekan komunitas olahraganya yang kerap menggalang gerakan untuk membantu sesama.

Pada tahap awal, Agnes bersama sejumlah rekannya kemudian menginisiasi jual kaus untuk berlari ke sesama komunitas olahraga, yang seluruh keuntungannya dialokasikan untuk gerakan bantu makan yang diinisiasi platform miliknya, Ayobantu.com.

“Pandemi ini kan tidak cuma berdampak pada tenaga kesehatan ya, tapi hampir semua. Banyak perusahaan gulung tikar dan banyak pekerja mereka yang terkena PHK. Jadi salah satu yang diinisiasi gerakan kami adalah bantu makan karena melihat untuk kebutuhan sehari-hari saja mereka sulit,” kata Agnes yang menjadi CEO Ayobantu.com melalui konferensi video bersama Media Indonesia, kemarin.

Gerakan bantu makan itu pun dimulai dari hal kecil dengan menjual kaus lari (running shirt) ke komunitas olahraganya di kawasan Jakarta Selatan. Hingga kemudian bergulir menjadi lebih masif. Tiap pekan, Ayobantu.com mengalokasikan Rp2 juta di tiap-tiap wilayah, seperti Jakarta, Bali, dan Semarang bekerja sama dengan komunitas sosial regional untuk penyalurannya.

“Seperti di Bali, wilayah yang konsentrasinya adalah pariwisata. Ketika itu banyak pekerja seperti di bidang perhotelan banyak yang kena PHK. Jadi bersama komunitas Satu Hati yang memang sudah lama bergerak di bidang sosial kami kerja sama. Mereka yang tahu pemetaannya daerah kos-kosan pekerja atau mahasiswa. Di Jakarta pun gerakan bantu makan kami tujukan ke pekerja terdampak,” kata perempuan yang tinggal di kawasan Kebayoran Lama, Jaksel, itu.

 

 

Program berat badan

Agnes yang juga aktif di kegiatan olahraga pun lalu melebarkan gerakan bantu makan dengan meluncurkan kampanye #TurunBeratBagiManfaat bersama platform urun dananya. Kampanye itu mengajak warga yang tertarik untuk berdonasi dengan cara berolahraga didampingi pelatih kebugaran profesional yang akan memberikan porsi latihan dan asupan makan sesuai dengan kebutuhan gizi dari peserta.

Setiap peserta akan dipantau langsung dan berada dalam pengawasan penuh. Setiap berat badan yang berkurang akan dikonversi ke sejumlah paket makanan yang akan didonasikan. Paket makanan ini dibagikan ke warga yang kesulitan mencari makan lantaran terimpit keadaan ekonomi.

“Kami bekerja sama dengan platform marketplace aset kripto Indodax dan komunitas coaching Gantarvelocity. Ini baru berjalan Oktober tahun ini. Jadi kami menantang peserta yang ikut, kalau bisa turun berat badan, itu selisih penurunannya akan dikonversi ke paket donasi.”

Program #TurunBeratBagiManfaat berlangsung hingga Desember. Selama tiga bulan program berjalan, Ayobantu memastikan untuk mengadakan latihan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta masing-masing. Tiap peserta dikenai biaya Rp1,2 juta per bulannya. Melalui program tersebut, ditargetkan ada 10 ribu penerima paket makanan.

“Tentu solidaritas di masa pandemi ini luar biasa. Saya ingat ketika awal platform ini baru berdiri. Pada mencibir pandemi kok bikin platform galang dana. Buat makan saja sulit. Masak mau donasi. Tapi ternyata yang terjadi malah banyak yang ikut berdonasi. Jadi bersyukur warga kita masih sangat solid dan punya rasa gotong royong untuk berbuat baik bareng-bareng.”



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya