Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cegah Stunting, Penuhi Gizi Anak Di Seribu Hari Pertama Kehidupan

Mohamad Farhan Zhuhri
19/12/2021 11:38
Cegah Stunting, Penuhi Gizi Anak Di Seribu Hari Pertama Kehidupan
Kader Posyandu memeriksa kondisi bayi pada Festival Posyandu Kreatif di Pendopo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/11/2021).(ANTARA/ BUDI CANDRA SETYA)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan persoalan stunting masih menjadi isu nasional yang mengancam pemenuhan hak dasar bagi anak.

“Salah satu hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak yaitu hak untuk mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis terbaik, air bersih, makanan bergizi, dan lingkungan tinggal yang bersih dan aman. Termasuk terbebas dari stunting adalah hak dasar anak yang juga merupakan hak asasi manusia,” ujar Menteri Bintang dalam keterangan resmi, Minggu (19/12).

Bintang menjelaskan isu stunting berkaitan erat dengan isu pengasuhan. Kemen PPPA telah berupaya menjalankan salah satu isu prioritas yang merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo, yaitu ”peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak.”

Baca jugaVarian Omikron Lima Kali Lebih Menular Dibanding Varian Delta

Meskipun demikian, Bintang menegaskan peran pengasuhan tidak hanya menjadi urusan perempuan atau ibu saja, namun juga merupakan tugas bagi ayah. Mengingat melindungi anak adalah tugas yang setara dan sejajar antara ayah dan ibu.

“Cara pandang yang setara dan sikap saling mendukung antara ayah dan ibu dalam pengasuhan, merupakan kunci untuk mencegah stunting, melalui pemenuhan gizi bagi anak pada seribu hari pertama kehidupannya,” tegasnya.

Bintang juga berpesan kepada para mahasiswa kedokteran yang merupakan garda terdepan dalam segala pengambilan keputusan, untuk terus memberikan kritik, saran, dan pendapat yang membangun terhadap berbagai program dan pengambilan keputusan mengenai penurunan stunting.

“Teruslah menjaga idealisme, prinsip, dan tujuan dalam memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa di bidang kesehatan,” pesan Menteri Bintang.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menegaskan diperlukan aksi nyata dengan melakukan loncatan dalam mengejar target Pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Hasto menyampaikan pentingnya reformasi dan revolusi dalam mencegah dan menurunkan stunting, di antaranya melalui strategi merawat yang sudah lahir dan merawat yang akan lahir.

Pada strategi ini fokus dilakukan di masa seribu hari pertama kehidupan anak. Selain itu, memberikan pendampingan kepada pasangan calon pengantin, maupun perempuan calon ibu di masa sebelum kehamilan, selama kehamilan, hingga setelah melahirkan sampai anak menginjak usia dua tahun, proses ini harus dikawal dengan baik.

Minim pengetahuan

Sementara itu, President of Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA) Indonesia 2021 – 2022, Syaogi Ahmed Azizy menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dirinya dan rekan-rekan lain sebagai mahasiswa kedokteran dalam menyosialisasikan dan mengadvokasi masyarakat terkait upaya pencegahan stunting.

"Adapun berbagai tantangan tersebut di antaranya yaitu kurangnya pengetahuan para mahasiswa terkait kondisi masyarakat di lapangan, karena materi pembelajaran lebih bersifat teori, dan kurangnya kesadaran juga pemahaman masyarakat terkait pentingnya pencegahan stunting sebagai isu prioritas," ujar Syaogi.

Baca juga:Sambut G20 Bali, Sandiaga Resmikan KM Kirana VII di Benoa

Syaogi menambahkan masih rendahnya penerimaan masyarakat terhadap edukasi kesehatan yang diberikan para mahasiswa karena dianggap belum berpengalaman, serta kurangnya literasi edukasi masyarakat terkait pencegahan stunting juga menjadi tantangan lainnya yang mereka temui.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh mahasiswa kedokteran untuk melakukan eksekusi nyata yang mudah dilakukan sesegera mungkin dalam mendorong penurunan stunting.

"Gencar melakukan promosi kesehatan, mengedukasi keluarga yang memiliki anak kecil terkait pentingnya pemenuhan gizi dan pemeriksaan kesehatan di periode seribu HPK dan berkolaborasi bersama pemerintah," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya