Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Wapres Ingatkan Percepatan Program Penurunan Stunting 

Emir Chairullah
14/12/2021 20:12
Wapres Ingatkan Percepatan Program Penurunan Stunting 
Petugas Posyandu di NTT mengukur tinggi Balita untuk mendeteksi stunting(MI/Palce Amalo)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan seluruh jajaran pemerintah untuk mempercepat penurunan angka stunting. Pasalnya, problem stunting dan kekurangan gizi menyebabkan kerugian bagi produk domestik bruto sebuah negara. 

“Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa kerugian akibat stunting dan kekurangan gizi akan berdampak pada pengurangan sedikitnya 3% Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara,” tegasnya saat membuka Forum Nasional Stunting 2021, Selasa. 

ia mengungkapkan, saat ini angka stunting di Indonesia masih di 27%. Karena itu, investasi pada program gizi harus dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting. Dengan US$ 1 yang diinvestasikan pada program gizi, dapat menghasilkan keuntungan berpuluh kali lipat. 

“Kita harus berinvestasi pada intervensi gizi sejak sekarang. Investasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa kita,” katanya. 

Baca juga : Kekerasan Seksual di Bandung, Menteri Bintang Minta Pemda Perkuat Pencegahan

Maruf menekankan bahwa percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak baik di tingkat pusat maupun daerah. 

“Hingga 2021, seluruh Bupati dan Wali Kota dari 514 kabupaten/kota telah menandatangani komitmen bersama untuk melakukan percepatan penurunan stunting di daerah. Komitmen ini harus tetap dijaga dan betul-betul dibuktikan pelaksanaannya di daerah,” tuturnya. 

Kemudian kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program penurunan stunting hingga ke tingkat desa/kelurahan. 

“Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja, atau hanya dari unsur pemerintah pusat saja. Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik