Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) melaporkan pembentukan Siklon Tropis Rai di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, yang berdampak pada cuaca Indonesia
"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, Siklon Tropis Rai terbentuk di posisi 6,0 derajat LU, 140,8 derajat BT (sekitar 950 km sebelah utara timur laut Biak) dengan kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya mencapai 35 knot (65 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya sekitar 998hPa," ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan resmi, Selasa (14/12).
Untuk periode 48 jam ke depan, Siklon Tropis Rai masih menunjukkan eksistensinya dengan kecenderungan meningkat dan pergerakan sistem ke arah barat-barat laut semakin menjauhi wilayah Indonesia.
Baca juga: Anggaran Riset Kendaraan Listrik BRIN Dinilai Tidak Cukup
Siklon Tropis Rai tumbuh di area tanggung jawab RSMC (Regional Specialized Meteorological Centre) Tokyo, sehingga otorisasi analisis dan penamaan sistem siklonnya dilakukan oleh RSMC Tokyo.
Dalam periode 24 jam ke depan, Siklon Tropis Rai dapat berdampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di antaranya potensi hujan sedang - lebat di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Kemudian potensi angin kencang 15-20 knot (27-37 km/jam) di wilayah Papua Barat bagian utara, Biak, Papua bagian utara, Maluku Utara.
Selanjutnya potensi Gelombang laut dengan tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (moderate) di wilayah Laut Sulawesi bag. Timur, Perairan Bitung - Likupang - Kep. Sitaro, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bag. Selatan, Perairan Barat Kep. Halmahera dan Teluk Cendrawasih.
Lalu potensi gelombang laut dengan tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (rough sea) di wilayah Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bag. Utara, Perairan Utara dan Timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat - Papua dan Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.
Baca juga: 7 Ribu Kekerasan Dialami Perempuan Sepanjang 2021
"Sementara itu sistem bibit siklon tropis 95S yang diidentifikasi dua hari terakhir berada di sekitar Laut Arafura, berdasarkan analisis hari ini sistem sirkulasinya masih cukup persisten dengan intensitas lemah dan probabilitasnya masih rendah untuk menjadi sistem siklon tropis dalam 24 jam ke depan," ujar Guswanto.
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah Provinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan sistem siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
Selain itu menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. Kemudian mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Lalu stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi, dan selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG laman web https://www.bmkg.go.id, media sosial (Twitter, Instagram, Youtube) @infobmkg, aplikasi iOS dan android InfoBMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (Ant/H-3)
Ravidho Ramadhan menempuh program Doktoral di Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM itu menjadi doktor termuda
BRIN melalui Pusat Riset Geoinformatika bersama PT. Urban Spasial Indonesia mengembangkan pemanfaatan teknologi Light Decection and Ranging (LiDAR) untuk pemetaan kebencanaan.
Bencana hidrometeorologi merupakan peristiwa yang disebabkan oleh proses atmosfer, hidrologi, atau oseanografi, seperti banjir, angin topan, badai, gelombang badai, dan hujan deras.
Masyarakat yang mudik di periode ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperoleh informasi terkait peta bencana.
BNPB menyampaikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di kawasan Jawa
Sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di Jawa Tengah karena cuaca ekstrem.
Beberapa badai siklon telah terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
BMKG juga melaporkan kecepatan angin di area terdampak ganguan siklon maksimum 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Dipole mode negatif yang berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Panduan operasional aksi merespons peringatan dini bencana siklon tropis mendorong praktik terbaik dengan pendekatan yang lebih antisipatif.
BMKG memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Indonesia pada 28 Oktober 2024 akan dipengaruhi siklon tropis yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved