Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Anyang-anyangan, Waspada Infeksi Saluran Kemih

Puput Mutiara
17/6/2015 00:00
Anyang-anyangan, Waspada Infeksi Saluran Kemih
Anyang-anyangan, Waspada Infeksi Saluran Kemih(Struktur Organ Berkemih)

JIKA Anda mengalami anyang-anyangan, buang air kecil terasa nyeri, panas, dan tidak lampias, Anda mungkin sedang terkena infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi seperti itu jangan diabaikan agar masalah tidak bertambah parah.

ISK merupakan infeksi yang terjadi pada organ yang dilalui air kemih. Organ itu mulai ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, hingga uretra (saluran dari kandung kemih ke lubang kencing).

''Umumnya, ISK disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui uretra,'' ujar dokter spesialis urologi Rumah Sakit (RS) Gading Pluit, Jakarta, Taufan Tenggara, pada seminar bertajuk Serba-serbi Masalah Buang Air Kecil di RS tersebut, Sabtu (30/5).

ISK, lanjut Taufan, bisa dialami siapa saja. Namun, perempuan lebih mudah terkena daripada laki-laki. Penyebabnya posisi lubang kencing perempuan dekat dengan lubang kemaluan dan anus. Bakteri dari keduanya bisa masuk ke uretra. Selain itu, uretra perempuan 3-4 cm lebih pendek daripada milik laki-laki. Akibatnya, bakteri yang masuk uretra lebih mudah mencapai kandung kemih dan menyebabkan infeksi di sana.

''Bakteri dari vagina dan anus bisa merambat menuju ke saluran kemih. Karena itulah, kaum perempuan harus lebih teliti dalam menjaga kebersihan kemaluan,'' kata Taufan.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih dan Vegetarian

Gejala ISK antara lain anyang-anyangan. Orang tiba-tiba terdesak ingin buang air kecil, tetapi saat berkemih air seni yang keluar hanya sedikit. Gejala lain saat berkemih disertai nyeri dengan sensasi seperti terbakar.

Seseorang yang mengalami gejala itu sebaiknya waspada. ISK tidak boleh dibiarkan karena infeksi yang terjadi bisa bertambah parah. Bakteri yang semula hanya ada di uretra bisa menginfeksi kandung kemih, ureter, hingga ginjal.

''Bisa menimbulkan komplikasi berupa baik infeksi ginjal akut maupun kronis. Kedua penyakit ini akan merusak ginjal,'' tambahnya. Terkait dengan pengobatan, Taufan menjelaskan ISK dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Jenis antibiotik dan lama pemberiannya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan jenis bakteri yang menginfeksi.

Jaga kebersihan

Taufan mengingatkan, setiap orang wajib menjaga kebersihan daerah kemaluannya untuk mencegah ISK. Bagi kaum perempuan, saat membasuh daerah kemaluan sesudah buang air besar, aliran air hendaknya diarahkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Hal itu bertujuan menghindari terbawanya kuman dari anus ke uretra.

Baca juga: Berat Badan Bayi Stagnan, Bisa Jadi Infeksi Saluran Kemih

Pada kesempatan sama, dokter spesialis saraf Ichsan Kurnia menjelaskan ISK juga bisa disebabkan gangguan saraf yang membuat proses berkemih tidak lancar dan menyisakan banyak air seni di kandung kemih. Air seni yang menumpuk di kandung kemih menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi.

Ia menjelaskan ada dua saraf yang memengaruhi mekanisme perkemihan, yaitu sistem saraf yang tidak bisa dikendalikan (otonom) dan saraf somatis yang bisa dikendalikan. "Sistem saraf somatis itu ada hubungan dengan faktor psikis. Kalau sedang stres berat, ada beban mental, bisa menyebabkan gangguan saluran kencing," ucapnya.

Karena itu, kata Ichsan, cara mencegah ISK juga dengan mengurangi tingkat stres dan jangan sering menahan buang air kecil. "Minum yang cukup juga penting, yakni 40 cc/kg berat badan. Jadi, kalau berat badan 40 kg, berarti butuh asupan minum air mineral sehari minimal 1.600 cc dihitung dari 40 cc/kg kali 40 kg. Artinya, minum 2 liter sehari itu sudah cukup memenuhi kebutuhan minum ideal," pungkasnya.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya