Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DALAM rangka memenuhi pedoman pendirian Museum Bappenas, kreatif hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) bersama Tim Pendiri Museum Bappenas melakukan riset sejarah tokoh perencana pembangunan pembangunan nasional Adnan Kapau Gani (AK Gani) dan Mohammad Hatta di tiga kota di Sumatra, yaitu Palembang, Padang, dan Bukittinggi pada November 2021. Hasil riset akan digunakan untuk kurasi koleksi museum.
Menurut Founder Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, riset sejarah tokoh-tokoh pendiri untuk pendirian Museum Bappenas menghadapi tantangan utama berupa tersebarnya arsip Adnan Kapau Gani dan Mohammad Hatta di berbagai kota dan negara.
“Arsip pendukung riset sejarah tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional masih berserakan. Perlu ketekunan dan eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan arsip lengkap,” papar Nofa.
Baca juga: Museum Nyah Lasem, Potret Rumah Gaya Gladhak Jawa
Di Indonesia, pencarian arsip menjadi tantangan tersendiri karena belum semua arsip sudah didigitalisasi. Sejumlah arsip juga masih ada di negara lain seperti Belanda, yang lebih maju dalam hal proses penanganan arsip.
Indonesia Hidden Heritage telah mendukung digitalisasi arsip AK Gani dengan mendonasikan scanner untuk memindai arsip-arsip cetak terkait sejarah AK Gani pada 2020. Akan tetapi, keterbatasan sumber daya manusia membuat proses digitalisasi arsip terhambat.
Dampaknya adalah sumber arsip masih terbatas. Kalaupun berlimpah seperti arsip Mohammad Hatta yang lebih dikenal dengan nama Bung Hatta, perlu pemilahan secara tekun dan teliti. Sebab, belum semua arsip sesuai kebutuhan riset sejarah tokoh perencana pembangunan nasional untuk pendirian Museum Bappenas di Jakarta.
Riset sejarah AK Gani dan Bung Hatta dilakukan oleh Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian PPN/Bappenas yang terdiri dari Ismet Mohamad Suhud selaku koordinator, Ahli Arsip Raup, Ahli Sejarah Reni Dikawati dan Ahli Teknologi Informasi Muhammad Afandi, serta didukung oleh Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, Government Relationships Manager Indonesia Hidden Heritage Sriwulantuty RO, Media and Partnership Manager Indonesia Hidden Heritage Rina Garmina, Konsultan Pengembangan Pariwisata Rahmi Setiawati, Jurnalis Sejarah Dudy Oskandar, dan Founder Komunitas Sahabat Cagar Budaya Palembang Robby Sunata.
“Dalam melakukan riset sejarah AK Gani dan Bung Hatta, kami menghadapi tantangan berupa masih terbatasnya sumber arsip terkait kiprah keduanya selaku founding father Bappenas terhadap perencanaan pembangunan Indonesia,” ungkap Suhud.
Riset sejarah awal tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional di Sumatra Selatan didukung oleh Museum AK Gani, Museum Negeri Sumatra Selatan Balaputera Dewa, Dinas Kebudayaan Kota Palembang serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang.
Sementara di Sumatra Barat, dukungan datang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukit Tinggi, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Universitas Bung Hatta, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Istana Bung Hatta dan IAIN Bukittinggi.
Pendirian Museum Bappenas merupakan upaya memfasilitasi wawasan sejarah tentang pemikiran tokoh-tokoh perencanaan pembangunan nasional bagi masyarakat melalui koleksi yang dirancang secara atraktif dan interaktif.
“Melalui kehadiran Museum Bappenas, Kementerian PPN/Bappenas berupaya menghubungkan pengunjung dengan pengalaman sejarah sekaligus mendukung sektor pendidikan formal dan pariwisata Tanah Air,” terang Ismet.
Museum ini didesain secara aktraktif dengan mengusung konsep digital dan 3D agar dapat menarik minat pelajar serta wisatawan domestik dan asing untuk mengunjungi Museum Bappenas tanpa harus dipaksa.
Proses pendirian Museum Bappenas mengikuti pedoman pendirian museum, antara lain harus memenuhi syarat ketersediaan lokasi dan bangunan, koleksi serta organisasi museum.
Riset sejarah mengenai peran AK Gani dan Bung Hatta terhadap perencanaan pembangunan nasional merupakan bagian dari upaya pemenuhan syarat koleksi museum.
Pemikiran tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional yang menjadi koleksi Museum Bappenas ini diharapkan dapat mendukung perkembangan kebudayaan manusia dan lingkungannya serta dijadikan dokumen sebagai sumber daya bagi peneliti ilmiah. (RO/OL-1)
PEMENUHAN kebutuhan esensial anak usia dini harus terus dimaksimalkan. Kebutuhan esensial anak usia dini yakni meliputi asupan gizi, pendidikan, dan pola asuh yang tepat.
Fase ini meletakkan fondasi yang kokoh bagi kesehatan, kemampuan belajar, kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan potensi penghasilan mereka di masa depan.
Di tengah pengalaman multisensori tersebut, KAPPI menghadirkan 3 jenis kopi unggulan yakni Kopi Mandheling dari Sumatra Utara, Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan dan Kopi Bali Kintamani.
Penanganan bencana tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama antara korban laki-laki, perempuan dan disabilitas.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan penambahan anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal membuat perekonomian Indonesia tumbuh tinggi.
Program MBG akan berdampak besar pada pembentukan pola kebiasaan makan masyarakat hingga akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Audiensi itu membahas penjajakan kerja sama terkait pengumpulan data peran Mohammad Hatta terhadap perencanaan pembangunan nasional.
Disbud Kota Palembang berinisiasi membantu merekomendasikan penetapan Museum AK Gani sebagai cagar budaya.
Hidden Heritage mengapresiasi gagasan Kementerian PPN/Bappenas untuk mendirikan Museum Bappenas karena museum potensial dijadikan salah satu ikon pariwisata.
Selama virtual tour berlangsung, peserta diajak mengikuti story telling mengenai sejarah pendirian RS Mata dr Yap dan menjelajah cagar budaya yang terletak di Yogyakarta itu secara daring.
Gubal adalah makanan khas Lingga yang berbahan baku sagu. Dibuat dari campuran kelapa muda yang telah diparut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved