Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KREATIF Hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) mendampingi Tim Pendiri Museum Bappenas melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Rabu (10/11). Tujuan audiensi itu ialah membangun sinergi dalam pengumpulan data historis penggagas lahirnya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas, Adnan Kapau Gani, untuk keperluan pendirian Museum Bappenas.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang Agus Rizal menyampaikan dukungannya terhadap rencana pendirian Museum Bappenas dengan mengangkat kontribusi AK Gani dalam pembangunan nasional ke ruang pamer .
“Terkait museum yang diinisiasi Bappenas, kami dukung,” tegas Agus.
Baca juga: Perpustakaan Ikut Berperan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Penelusuran jejak sejarah AK Gani dapat dilihat di museum pribadi AK Gani di Palembang, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Museum Negeri Sumatera Selatan, Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuk Linggau, Museum Sriwijaya, dan Museum Bayt Al Quran.
Dari semua museum tersebut, hanya Museum AK Gani yang dimiliki swasta sehingga untuk mendapat bantuan pemeliharaan dari pemerintah museum harus berstatus cagar budaya.
Disbud Kota Palembang berinisiasi membantu merekomendasikan penetapan Museum AK Gani sebagai cagar budaya serta telah menyiapkan plang cagar budaya untuk dipasang di rumah pribadi AK Gani yang dibangun pada 1952 itu.
Selama audiensi berlangsung, Tim Pendiri Museum Bappenas, yang dikoordinatori Perencana Ahli Madya Kementerian PPN/Bappenas Ismet Mohamad Suhud mengemukakan beberapa hasil temuan selama eksplorasi awal di Palembang sehari sebelumnya yang berbentuk wawancara dengan pihak Museum AK Gani, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang Gunawan Gentimat, jurnalis sejarah Dudy Oskandar, dan Founder Komunitas Sobat Cagar Budaya Palembang Robby Sunata.
“Tidak semua benda bersejarah peninggalan AK Gani dipegang pengelola museum. Ada lencana emas yang terpaksa dijual saat AK Gani memerlukan dana untuk membantu orang-orang di sekitarnya,” papar Ismet.
Temuan lain yang diungkapkan Ismet ialah arsip Museum AK Gani yang belum semuanya digitalisasi sehingga ada risiko rusak akibat lapuknya dokumen berbentuk kertas.
Menurutnya, temuan mengenai persoalan digitalisasi arsip akan ditindaklanjuti.
Selama audiensi terungkap pula tantangan yang dihadapi pengelola-pengelola museum di Indonesia, yaitu tidak adanya kebutuhan untuk berkunjung ke museum.
Untuk itu, Ismet mengemukakan usulan agar pertanyaan terkait AK Gani dimasukkan ke dalam pertanyaan ujian sekolah.
Menanggapi persoalan ini, Founder Indonesia Hidden Heritage sekaligus Ketua Tim Pemajuaan Museum di Indonesia Nofa Farida Lestari mengungkapkan perlu ada keterlibatan semua pemangku kepentingan (stakeholder) dan promosi silang (cross promotion) antarmuseuem.
“Harus ada cross promotion. Jadi setiap museum mempromosikan juga museum lainnya sehingga semua museum di Indonesia dikenal wisatawan,” terang Nofa.
Pendirian Museum Bappenas baru memasuki tahap eksplorasi awal. Rencananya, museum akan dirancang dengan mengedepankan konsep digitalisasi yang diaplikasikan sejak pengunjung memasuki bangunan museum.
Konsepnya adalah pengunjung akan disambut Menteri PPN/Bappenas secara virtual dengan bantuan teknologi hologram. Storytelling antara lain disampaikan melalui video.
Sebagai kreatif hub yang mempertemukan Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian PPN/Bappenas dengan Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Indonesia Hidden Heritage mendukung pendirian Museum Bappenas dan berharap audiensi dapat menciptakan sinergi positif bagi kedua belah pihak.
Indonesia Hidden Heritage juga mengapresiasi rencana pendirian Museum Bappenas karena sejalan dengan misi Indonesia Hidden Heritage menggali potensi wisata sejarah budaya Tanah Air serta mendukung pelestarian sejarah budaya Indonesia.
Keberadaan Museum Bappenas diharapkan dapat menjadi ruang edukasi sejarah budaya yang menarik serta potensial dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah budaya di Indonesia. (RO/OL-1)
Penemuan luar biasa berhasil dicapai oleh para peneliti di Wyoming: empat fosil ular yang terawetkan secara utuh dan diperkirakan berusia sekitar 38 juta tahun.
Museum di Belanda memamerkan kondom langka dari abad ke-19 yang diukir erotik gambar biarawati dan tiga rohaniawan.
Ruang tersebut berisi 14 Coupe des Mousquetaires milik petenis Spanyol itu serta raket dan bandana Nike yang digunakan Rafael Nadal untuk bermain di Prancis Terbuka.
WAKIL Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Bali untuk sama-sama memperjuangkan UU Kebudayaan.
Keempat pelukis tersebut adalah Elsiwi Oratmangun, Emmy Go, Suharmanto dan Mas Hedi Suryatna.
Museum yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai penjaga artefak, tetapi juga sebagai ruang interaktif yang mendukung pembelajaran, inovasi, dan keterlibatan komunitas.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved