Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kapolri Prediksi Mobilitas Selama Libur Nataru Libatkan 19 Juta Warga

Dede Susianti
27/11/2021 15:13
Kapolri Prediksi Mobilitas Selama Libur Nataru Libatkan 19 Juta Warga
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo(MI/Susanto)

SEBANYAK 19 juta orang atau masyarakat di Indonesia diprediksi akan melakukan kegiatan atau beraktivitas di perayaan dan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)

Demikian diungkapkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi ribuan warga di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11).

"Saat ini kita akan menghadapi nataru, dimana akan terjadi pergeseran masyarakat yang akan melaksnakan aktivitas kegiatan. Tahun lalu terjadi pergeseran masyarakat dan tahun ini diperkirakan 19 juta masyarakat yang akan melaksanakan rangkaian aktivitas kegiatannya," kata Kapolri.

Hal itu, lanjutnya, menjadi perhatian pihaknya demi untuk menjaga agar laju pertumbuhan tidak naik atau terjadinya penularan covid-19.

"Angka covid yang saat ini berhasil kita jaga tidak kemudian meningkat, karena pengalaman beberapa tahun lalu pascanataru itu sempat terjadi kenaikan dua kali lipat," katanya.

Baca juga: Cegah Varian Baru Covid, Sufmi Dasco Nilai Perlu Pembatasan Perjalanan dari Afsel

Bupati Bogor Ade Yasin yang saat itu turut mendampingi Kapolri meninjau pelaksanaan vaksinasi mengatakan, meskipun persiapan menghadapi libur Nataru dilakukan secara bertahap namun diatekait pembatasan sudah akan dilakukan. Khususnya di tempat-tempat wisata, seperti kawasan Puncak, Pamijahan dan Sentul.

Dia menyebut, pengetatan termasuk dalam hal ini pembatasan-pembatasan akan dilakukan mulai tanggal 24 Desember dimana pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 direrapkan serentak.

Selain pembatasan, Bupati Ade mengatakan ada persyaratan- persyaratan untuk ke luar kota atau dari luar kota ke Kabupaten Bogor yakni wajib PCR dan sudah divaksin.

"Saya kira wajar karena kita untuk menghambat penyebaran covid lebih tinggi lagi. Karena dikhawatirkan di Bulan Desember kalau kita longgarkan, kejadian di bulan Juli lalu terulang lagi,"tegas Ade. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya