Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Olahraga Pakai Jaket Bisa Sebabkan Dehidrasi

Basuki Eka Purnama
22/11/2021 06:30
Olahraga Pakai Jaket Bisa Sebabkan Dehidrasi
Ilustrasi--Warga berolahraga di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

BEROLAHRAGA mengenakan jaket agar tubuh lebih berkeringat tidak dianjurkan karena hanya mengurangi kadar air di dalam tubuh dan dapat mengakibatkan dehidrasi. Hal itu diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam Umar Nur Rachman, awal pekan lalu.

"Nah ini kadang-kadang masyarakat masih belum paham ya. Mereka beranggapan kalau aku berkeringat, maka aku sudah olahraga. Terus dia olahraganya pakai jaket. Meskipun dia ditimbang turun berat badannya, itu air (di dalam tubuh) yang keluar, ujar Umar saat diskusi daring, Selasa (16/11).

Oleh sebab itu, Umar memaparkan bahwa banyaknya keringat yang dikeluarkan saat berolahraga bukanlah poin utama. Sebab hal yang harus diperhatikan saat berolahraga adalah durasi dan intensitasnya.

Baca juga: Penerima Vaksin Lengkap Capai 89,22 Juta Penduduk Indonesia

"Olahraga teratur ini sifatnya harus continue ya. Kalau disarankan sih 3 sampai 5 kali seminggu ya. Durasinya berkisar antara 30 menit dengan pemanasan dan pendinginan," tutur Umar.

"Ini harus kita pahami ya bahwa yang menjadi target (olahraga) itu adalah denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal itu kalau intensitas olahraga kita sekitar 70% dari denyut nadi maksimal," lanjutnya.

Selain itu, Umar juga menjelaskan bahwa sebagian pasien diabetes beranggapan berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki itu baik. Faktanya, Umar mengatakan hal itu justru harus dihindari oleh penderita diabetes.

"Pasien diabetes ini banyak ya, dia mengira jalan-jalan nggak pakai sandal itu baik. Kemudian dia jalan di krikil itu ya nggak pakai sandal. Memang rasanya nyaman karena pasien diabet itu kan kakinya kayak kebas gitu ya. Kalau dia jalan di krikil itu rasanya enak," kata Umar.

"Tapi, otomatis pertama dia risiko luka. Pasien diabet kan harus pakai alas kaki kemana-mana. Kedua, dia juga tidak bisa berolahraga dengan baik. Karena minimal itu olahraga jalan cepat untuk pasien diabet. Nah jalan cepat ya harus pakai sepatu," sambungnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya