Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TIGA merek vaksin menjadi kandidat vaksin untuk diberikan kepada anak berusia 5-11 tahun di Indonesia, yakni Sinovac, Sinopharm dan Pfizer. Kementerian Kesehatan menyatakan, saat ini ketiga vaksin tersebut masih menunggu hasil uji klinis.
"Saat ini belum selesai uji kliniknya ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dan Perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi kepada Media Indonesia, Kamis (28/10)
Terkait apakah ketiga vaksin itu yang akan digunakan dalam program vaksinasi anak berusia 5-11 tahun. Tentunya, lanjut Nadia, Badan Pengawas Obat dan makanan (Badan POM) yang akan mengeluarkan rekomendasi pengunaan EUA tersebut.
"Juga kajian dari Badan POM karena info tersebut nanti akan ada setelah Badan POM mengkaji dan memberikan rekomndasi penggunaan EUA nya," jelasnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah menunggu hasil uji klinis ketiga vaksin tersebut di negara asalnya. Pihaknya menargetkan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun dapat dilaksanakan pada 2022.
"Untuk emergency use authorization sekarang sedang bekerja sama dengan BPOM, juga untuk memastikan bahwa kita bisa mengeluarkan (izin) sesegera sesudah di negara asal ketiga vaksin tersebut Sinovac, Sinopharm dan Pfizer bisa digunakan untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun," papar Budi, sebelumnya.
Memutus rantai penularan
Diketahui salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pandemi virus korona adalah dengan melakukan vaksinasi covid-19. Vaksin dapat meredam virus SARS-CoV-2 karena dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Vaksin melatih sistem imun untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, atau yang disebut antibodi. Jika nantinya terpapar suatu penyakit, orang yang telah diimunisasi akan terlindung dari penyakit tersebut dan tidak dapat menyebarkannya, sehingga dapat memutus mata rantai penularan.
Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan virus SARS-CoV-2 adalah virus yang sangat mudah menular. Oleh sebab itu, dibutuhkan setidaknya 60-70% dari populasi untuk memiliki kekebalan agar benar-benar memutuskan rantai penularan.
Pasalnya, jika hal ini dibiarkan terjadi secara alami (virus hilang dengan sendirinya) akan memakan waktu lama. Tak hanya itu, dampak terburuk akan menyebabkan banyak kerusakan lain. Bahkan jika 1% orang yang terinfeksi pada akhirnya meninggal dunia, maka ini bisa bertambah menjadi sejumlah besar orang, jika dilihat berdasarkan populasi global.
“Karena dengan vaksin kita bisa mencapai imunitas dan herd immunity dengan aman. Sedangkan melalui infeksi alami akan membutuhkan biaya dan manusia yang banyak. Dan tentu saja, pilihan yang lebih baik adalah melakukannya melalui vaksin,” jelas Soumya.
Oleh sebab itu, menurutnya yang harus dilakukan saat ini untuk membantu memperlambat penularan, mengendalikannya, bahkan menahannya adalah dengan langkah-langkah sosial seperti jarak fisik, memakai masker saat berada di tempat ramai, dan sering mencuci tangan.
Tiga hal ini sejalan dengan upaya yang terus dilakukan pemerintah, yaitu 5M protokol kesehatan. Sejak awal pandemi, prokes terus diingatkan agar menjadi sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun berada.
“Anda juga dapat mendeteksi dan mendiagnosis orang, mengisolasi mereka, kemudian menguji kontak dan karantina mereka. Ini adalah langkah-langkah yang telah terbukti berhasil. Memang kerja keras yang sulit untuk diterapkan, tetapi layak dilakukan karena dengan begitu bisa menyelamatkan nyawa sampai saat kita memiliki obat-obatan yang lebih efektif untuk mengobati penyakit ini dan, tentu saja, vaksin yang aman dan efektif,” lanjut Soumya.
Kepala Peneliti WHO ini menambahkan berdasarkan survei seroprevalensi mengindikasikan bahwa di sebagian besar negara, penduduk yang telah terinfeksi covid-19 masih berjumlah di bawah 10%. Data penelitian-penelitian seroprevalensi dari seluruh dunia pun mengindikasikan kurang dari 10% subjek penelitian pernah mengalami infeksi, yang berarti sebagian sangat besar penduduk dunia masih rentan terhadap virus ini.
“Jadi mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin yang aman dan efektif membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa,” demikian penjelasan WHO. (H-2)
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos pun memanggil bek Lille Tiago Djalo untuk menggantikan posisi Pepe.
Bayern melaporkan kedua pemain itu saat ini melakukan isolasi mandiri di lokasi masing-masing dengan Hernandez tengah berada di Maladewa.
Torres baru bergabung dengan Barcelona dari Manchester City pada pekan lalu dan diperkenalkan di Camp Nou beberapa jam sebelum dinyatakan positif covid-19.
"Real Madrid mengumumkan bahwa Marco Asensio, Gareth Bale, Andriy Lunin, dan Rodrygo, serta asisten pelatih Davide Ancelotti positif covid-19."
Di awal pandemi, Ratu mengungsi ke Istana Windsor, di barat Inggris, bersama suaminya Pangeran Philip.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved