Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KONSULTAN Laring Faring Departemen THT-KL FKUI RSCM Fauziah Fardizza mengatakan gangguan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidak ditangani dengan baik akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang dapat berujung pada serangan jantung dan stroke.
Penelitian Yale School of Medicine pada 2007 memperingatkan bahwa OSA dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian sebesar 30% dalam periode waktu 4 hingga 5 tahun.
Tidak hanya itu, gangguan OSA juga meningkatkan risiko stroke sebanyak 2 hingga 3 kali menurut penelitian American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine pada 2010.
Baca juga: Pemerintah Harus Awasi Ketat Kepatuhan Penurunan Biaya PCR
"OSA sendiri tidak menyebabkan henti napas permanen, tapi serangan jantungnya yang akan mengakibatkan kematian pada penderita OSA," kata Fauziah saat webinar bersama media, ditulis Kamis (28/10).
OSA merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur akibat sumbatan jalan napas di bagian belakang tenggorokan.
Pada kondisi OSA, jalan napas tertutup selama 10 detik atau henti napas sejenak, diikuti dengan penurunan kadar oksigen di dalam tubuh.
Pada saat henti napas dan oksigen menurun, badan menjadi stres serta jantung berdebar lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi, nadi semakin cepat, volume darah menjadi tinggi, inflamasi, dan stres.
Fauziah menyebutkan kondisi obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan faktor risiko OSA. Obesitas juga dapat memicu penumpukan lemak di daerah belakang faring sehingga dapat menghambat aliran napas saat tidur.
"Ketika penderita sleep apnea, mendengkur semakin keras dan henti napas yang diikuti dengan tersedak, biasanya asam lambung juga akan tersedot ke atas dan itu akan mengakibatkan daerah atas menjadi bengkak. Semakin bengkak, semakin jalan napas tertutup," terangnya.
Pada penderita OSA yang obesitas, kadar hormon leptin cukup rendah sementara grelin cukup tinggi atau terjadi ketidakseimbangan antara kedua hormon tersebut.
Leptin merupakan hormon yang mengirim sinyal kenyang sementara grelin mengirim sinyal lapar.
"Jadi karena dominasinya di grelin, akibatnya pada orang OSA itu sering merasa lapar dan susah sekali menurunkan berat badan," tutur Fauziah.
Oleh sebab itu, lanjutnya, penanganan pada penderita OSA dapat dilakukan dengan cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
OSA juga dapat ditangani dengan bantuan beberapa alat medis, salah satunya adalah melalui alat bantu Continous Airway Pressure (CPAP) untuk memasukkan tekanan udara pada saluran napas.
Pada pasien yang menderita OSA dalam tingkatan ringan hingga menengah serta pasien yang tidak bisa menoleransi pemakaian CPAP, alat oral appliances dapat membantu supaya lidah pasien tidak menghalangi bagian belakang jalan napas.
"Ada lagi cara klasik penanganan OSA yang biasanya bisa digunakan pada positional theraphy. Pasien disuruh untuk tidur berbaring pada satu sisi, kemudian taruh atau tempelkan bola di belakang punggungnya
supaya ketika berbaring telentang dia akan terasa mengganjal dan akan kembali dalam posisi miring ke kanan atau kiri," kata Fauziah.
Selain itu, terdapat pula penanganan OSA melalui pembedahan, seperti cautery assisted palato stiffening operation (CAPSO) untuk mengangkat uvula yang panjang di daerah langit-langit lunak serta concha reduction untuk mengempeskan struktur lekukan bagian dalam hidung yang membesar.
Penanganan OSA melalui pembedahan pada anak dapat dilakukan dengan pengangkatan amandel dan adenoid. Pembedahan pada orang dewasa bisa dilakukan dengan memperbaiki sumbatan hidung dan mengurangi ukuran lidah, memperbaiki posisi tulang rahang, memperbaiki gigi, serta memperluas rongga jalan napas atas. (Ant/OL-1)
SESEORANG yang terserang stroke mungkin tidak menyadari bahwa dirinya terserang stroke atau mungkin mengabaikan tanda-tandanya.
STROK atau stroke merupakan suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa penurunan fungsi otak yang dapat memberat
Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Selain dapat mengancam nyawa, stroke sering kali meninggalkan dampak berupa kecacatan jangka panjang
Data ini menunjukkan adanya pergeseran epidemiologi stroke, yang kini lebih banyak menyerang populasi muda, berbeda dari pola tradisional yang biasanya menyasar lansia di atas 60 tahun.
dulu strok identik dengan penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat pola pergeseran epidemiologi strok ke arah usia produktif, bahkan dapat menyerang anak dan remaja.
Seorang pria bernama Derick Gant, 57 tahun, warga Toledo, Ohio, berhasil selamat dari stroke saat berolahraga berkat bantuan fitur keselamatan Apple Watch
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Gejala khas dari kondisi ini meliputi nyeri dada di bagian tengah, rasa sesak seperti ditekan beban berat, nyeri menjalar ke lengan kiri atau ulu hati, timbul saat aktivitas ringan.
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Ketahui 6 vitamin dan mineral penting yang berperan menjaga kesehatan jantung.
Sebuah studi mengungkapkan penggunaan ganja melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Ada tiga penyakit yang umum diderita jemaah haji Indonesia yang wafat. Ketiga penyakit itu adalah jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved