Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HARI Ostoeporosis Sedunia diperingati setiap 20 Oktober untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit yang menyerang kesehatan tulang pada manusia.
Tahun ini, kampanye akan mengusung tema “Take Action For Bone Health” untuk mendorong tindakan pencegahan penyakit ostoeporosis dan patah tulang.
Pasalnya, menurut International Osteoporosis Foundation (IOF), sebuah badan amal non-pemerintah yang berpusat di Nylon, Swiss, deteksi osteoporosis masih minim karena penyakit ini masih dianggap sepele.
Menurut IOF, penyakit osteoporosis saat ini masih kurang terdiagnosis serta kurang diobati karena masih banyak masyarakat yang menganggap remeh penyakit ini.
Baca juga: Waspada, Osteoporosis Bisa Terjadi di Usia Muda
Padahal, sekitar 20% pasien patah tulang osteoporosis meninggal dalam jangka waktu satu tahun.
“Jutaan orang di seluruh dunia mempunyai resiko tinggi mengalami patah tulang (fraktur) tetapi (mereka) tidak menyadarinya,” tulis IOF dalam laman resminya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan, setidaknya 1 dari 3 serta 1 dari 5 laki-laki berusia lebih dari 50 tahun di seluruh dunia akan mengalami fraktur (patah tulang) karena osteoporosis.
Di Indonesia sendiri, menurut penelitian Puslitbang Gizi Kementerian Kesehatan RI, prevelansi angka osteopenia (osteoporosis dini) sebesar 41,7%, sedangkan prevelansi osteoporosis sebesar 10,3%.
“Ini berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis,” tulis Kemenkes RI pada keterangan resminya.
Kemenkes juga menyebut bahwa osteoporosis merupakan “Silent epidemi” karena penyakit yang sering tidak diketahui, dan sering kali tidak ada gejala sampai dengan fraktur pertama.
Baca juga: Duh, Malas Gerak Selama Pandemi Bisa Kena Osteoporosis
Oleh karena itu, Kemenkes mengajak masyarakat untuk bisa melakukan 5 langkah agar tulang sehat dan terhindar dari patah tulang, yaitu dengan berolahraga secara teratur, diet sehat yang kaya akan nutrisi, hindari gaya hidup tidak sehat, deteksi dini faktor risiko, dan juga, jika merasa mempunyai risiko tinggi maka segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan di Rumah Sakit atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Selain itu, mendapatkan sinar matahari yang cukup dapat membantu pembentukan vitamin D.
Menurut Kemenkes RI, pengaktifan vitamin D dapat dilakukan dengan berjemur saat pagi sejak terbit sampai jam 09.00 dan sore pada jam 15.00 sampai matahari terbenam. Berjemur dapat dilakukan selama 10 – 15 menit. (*/H-2)
Masalah obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Tema hari Pencegahan Bunuh Diri 2024 adalah “Changing the Narrative on Suicide”
Sekitar 65 juta anak di dunia menderita mata minus dan diprediksi meningkat menjadi 275 juta di tahun 2050.
Cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi.
Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di seluruh Tanah Air agar pelaksanaan program tersebut berjalan baik.
Prioritas inovasi kesehatan lain yaitu bahan baku obat yang ditargetkan mampu menyubstitusi impor hingga 7% pada 2024 dan pengembangan riset/inovasi penanganan covid-19.
Kurangnya aktivitas fisik hingga kebiasaan makan yang tidak sehat menjadi faktor risiko yang besar untuk seseorang mengalami osteoporosis.
Peneliti dari UC Irvine berhasil mengubah urine manusia menjadi hydroxyapatite menggunakan ragi hasil rekayasa genetik.
Memiliki kecukupan kolagen dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved