Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rayakan Hari Anak Perempuan Internasional dengan Kampanye #GirlUnrestricted

Mediaindonesia.com
12/10/2021 17:57
Rayakan Hari Anak Perempuan Internasional dengan Kampanye #GirlUnrestricted
Ilustrasi(freepik.com)

Di dunia yang penuh dengan kemungkinan di mana setiap anak perempuan dapat menikmati masa remaja mereka tanpa batasan, kami hadir untuk merayakan semangat mereka yang tak terhentikan.

Pada peringatan yang ke-10, Hari Anak Perempuan Internasional yang dirayakan pada tanggal 11 Oktober, Kotex hadir untuk mendukung hak dan mendorong keterlibatan penuh anak perempuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan mereka.

Dengan tantangan akibat pandemi dan kesenjangan digital yang menghadirkan dampak bagi wanita dan anak perempuan di seluruh dunia, penelitian terbaru oleh Kotex, salah satu merek dari Kimberly-Clark, menemukan fakta bahwa saat ini remaja perempuan di Asia Pasifik tumbuh dengan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan adanya kesempatan untuk bergabung bersama komunitas remaja perempuan sebagai mekanisme pendukung.

Penelitian ini menyoroti tantangan klasik pubertas yang saat ini terus ditekankan dengan latar belakang masalah tentang perubahan iklim hingga, cyber-bullying, dan harapan masyarakat yang tidak realistis. Sebagian besar remaja perempuan percaya bahwa keterbatasan sosial membatasi kesempatan yang mereka miliki, tetapi sekitar tiga perempatnya melihat sesama wanita sebagai sekutu. Di seluruh Asia Pasifik, dimana stigma dan stereotip tentang menstruasi masih tersebar luas, perubahan sangat dibutuhkan.

Fakta ini menggarisbawahi pentingnya peringatan Hari Anak Perempuan Internasional 2021 sebagai bentuk pengakuan terhadap remaja perempuan dan perjalanan mereka menuju masa depan yang diinginkan. Untuk mendukung upaya penting ini, mereka melibatkan komunitas perempuan di seluruh Asia Pasifik dalam kampanye #GirlUnrestricted, sebuah gerakan berskala regional untuk mendukung suara remaja perempuan, melawan stigma menstruasi di masyarakat, dan membangun masa depan melalui pendidikan.

"Kami mendorong para remaja perempuan untuk berani menjalani masa remaja mereka dengan caranya sendiri, dan tumbuh dengan lebih banyak ekspresi 'bisa' dan sedikit 'harus'. Kami percaya bahwa masa remaja yang tidak dibatasi adalah masa yang penuh dengan kemungkinan dan gambaran dunia yang lebih bersahabat dimana mereka dapat menjalani setiap petualangan, melihat sebuah kesalahan bukan sebagai kegagalan, tetapi sebagai kemajuan dalam perjalanan pertumbuhan mereka. Hal ini sejalan dengan tujuan Kotex untuk menghilangkan hambatan para remaja perempuan untuk maju, baik dari stigma menstruasi ataupun faktor sosial lainnya.” pungkas Beatrix Wijaya, Senior Marketing Manager Kotex Indonesia.

Dalam semangat Hari Anak Perempuan Internasional, kampanye #GirlUnrestricted mendorong para remaja perempuan untuk merayakan keunikan dan kekurangan mereka, serta mengajak mereka untuk memandang masa remaja sebagai perjalanan yang penuh dengan berbagai kemungkinan, bukan sebagai perjalanan dengan tujuan tanpa pilihan.

Dari gaya hidup pribadi dan individualitas hingga gaya hidup aktif, tujuan mereka adalah menginspirasi kepercayaan diri dalam setiap aspek feminitas, menawarkan produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan nilai remaja perempuan yang terus berubah.

Untuk memulai kampanye, video #GirlUnrestricted akan diluncurkan di seluruh Asia Pasifik untuk mendorong para remaja perempuan merangkul keunikan dan pengalaman masa remaja mereka dengan cara mereka sendiri. Berbagai aktivitas seperti pelibatan figur publik, organisasi non pemerintah berbasis remaja perempuan dan peningkatan program jangkuan sekolah yang sedang berlangsung, akan melanjutkan percakapan untuk melawan stigma dan mitos seputar menstruasi.

Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan kesehatan dan kebersihan menstruasi yang telah didukung oleh mereka di Asia Pasifik selama 50 tahun. Pada tahun 2020, berbagai program yang telah dilakukan telah menjangkau 1,8 juta orang di Asia Pasifik, termasuk pemuda, orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat.  (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya