Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Nadiem Khawatir Jika Hanya 40% Sekolah Gelar PTM Terbatas, Ini Alasannya

Faustinus Nua
28/9/2021 17:38
Nadiem Khawatir Jika Hanya 40% Sekolah Gelar PTM Terbatas, Ini Alasannya
Belajar tatap muka.(ANTARA/ Adiwinata Solihin )

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan kekhawatirannya lantaran masih sedikitnya sekolah yang menyelenggaran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal tersebut dinilai lebih mengkhawatirkan daripada kemungkinan akan terjadinya klaster di sekolah. Pasalnya, strategi pengendalian yang diterapkan pemerintah saat ini jauh lebih baik. 

"Saya lebih khawatir bahwa hanya 40% dari sekolah kita yang melakukan PTM terbatas. Jadi, ada 60% sekolah kita yang sebenarnya sudah boleh melakukan PTM, yang belum melakukannya," ungkapnya dalam keterangan terkait evaluasi PTM terbatas, Selasa (28/9).

Baca juga: Andra Matin: Revitalisasi TIM Terinspirasi Lagu Rayuan Pulau Kelapa

Pendemi covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun telah berdampak pada sektor pendidikan. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selami ini diterapkan belum menjadi alternatif yang ideal.

Nadiem mengatakan bahwa berdasarkan sejumlah penelitian, risiko learning loss akibat PJJ yang kurang optimal sangat mengancam masa depan bangsa Indonesia. Hal itu dikhawatirkan akan berdampak permanen pada anak. 

"Apalagi di tingkat SD dan PAUD, di mana mereka paling membutuhkan PTM. Kalau sekolah-sekolah ini tidak dibuka, dampaknya bisa permanen," tuturnya. 

Adaoun, pemerintah akan mengubah strategi menjadi strategi penanganan pandemi dengan pelacakan kasus secara aktif (active case finding). Sebelumnya, pelacakan menargetkan kepada orang-orang bergejala, maka ke depan akan diubah menjadi lebih aktif melakukan pelacakan kontak (contact tracing) dan surveilans (survei). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik