Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Hari Rabies Dunia, Pentingnya Vaksinasi Rabies untuk Cegah Penularan dan Kematian 

Atalya Puspa
27/9/2021 20:38
Hari Rabies Dunia, Pentingnya Vaksinasi Rabies untuk Cegah Penularan dan Kematian 
Seekor kucing menunggu di kandang untuk disuntik rabies(Antara/Fransisco Carolio)

WORLD Rabies Day diperingati setiap tanggal 28 September setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, penyakit rabies masih menjadi ancaman dan baru beberapa wilayah yang dinyatakan terbebas dari rabies seperti DKI Jakarta, Papua, dan Jawa Tengah. 

Veterinarian PT Perfect Companion Indonesia Aulia Jasmine mengungkapkan, penyakit rabies adalah salah satu penyakit strategis dunia yang bersifat zoonosis (menular dari hewan ke manusia) dengan tingkat kematian yang tinggi. 

Adapun, hewan dan manusia yang terserang rabies diperkirakan 100% akan mengalami kematian. 

"Lalu siapa saja yang bisa tertilar rabies? Semua hewan mamalia yang bedarah panas bisa tertular dan menularkan rabies, seperti kelealwar, anjing, rakun, sigung, kucing dan juga manusia," kata Aulia dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Senin (27/9). 

Adapun, gejala klinis pada hewan yang terjangkit rabies diantaranya mngeluarkan air liur berlebih, suara hewan menjadi parau, terjadi kelumpuhan pada wajah dan rahang bawah, lumpuh, kejang, lalu mati. 

"Ini dalam waktu beberapa bulan saja pasti akan mati," tambah Aulia. 

Selain itu, terdapat gejala lainnya yang dapat dikenali, seperti hewan menjadi galak, gelisah, hiperaktif, sering bersembunyi di tempat gelap dan dingin, takut cahaya dan air, dan sering memakan benda asing seperti batu, kayu, dan lain-lain. 

Baca juga : Pemerintah Perketat Pintu Masuk dari AS dan Turki

Tak jauh berbeda dengan gejala pada hewan, manusia yang terjangkit rabies juga akan mengalami hal serupa. Gejala yang dapat dikenali seperti batuk, kesulitan bernapas, liur berlebih, ketakutan pada air, udara, dan cahaya, kejang-kejang, lumpuh, hingga menyebabkan kematian. 

"Tapi tidak semua orang yang digigit hewan dengan rabies akan terjangkit. Namun kalau sudah timbul gejala klinis, potensi kematiannya akan mencapai 100%. Hanya beberapa orang di dunia yang berhasil sembuh dari rabies," ucap dia. 

Untuk itu, cara terbaik guna menghindari rabies pada hewan dan manusia adalah dengan melakukan vaksinasi rabies. Selain itu, sejumlah hal juga harus diperhatikan manusia apabila mendapatkan gigitan dari hewan yang terinfeksi rabies. 

Pertama, lakukan pencucian pada daerah yang tergigit dengan air sabun 10-15 menit. Selanjutnya, berikan antiseptik iodin dan alkohol 70% dan langsung larikan ke puskesmas atau RS. 

Adapun, apabila ada hewan yang terjangkit rabies, jangan langsung dibunuh. Jika memungkinkan, tangkap dan serahkan ke pihak kesehatan hewan. 

Apabila hewan rabies ditemukan dalam keadaan mati, pastikan kepala hewan tersebut dalam kondisi dingin dengan dimasukkan terlebih dahulu ke lemari pendingin untuk menghindari pembusukan. 

"Penting juga untuk dilakukan, jangan pernah mengganggu hewan liar. Karena kita tidak pernah tahu behaviour mereka seperti apa," tegas Aulia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya