Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
GRUP band asal Inggris, Coldplay mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dengan Ban Ki Moon Centre, pada acara #GlobalCitizenLive yang merupakan koalisi global dalam mengadvokasi perubahan iklim di dunia.
Coldplay mengajak Jokowi berkomitmen dalam memperbaiki kerusakan lingkungan, serta berupaya memerangi dampak climate change atau perubahan iklim melalui program Global Citizen Live.
“@jokowi, maukah anda bergabung dengan @bankimooncentre dan koalisi dari penggiat masalah iklim Indonesia di #GlobalCitizenLive dan membuat komitmen untuk bumi? Anda memimpin, maka yang lain akan mengikuti,” cuit Coldplay melalui akun Twitternya, Sabtu (18/9/2021).
Mengutip laman resminya, Global Citizen Live adalah kegiatan tahunan berupa kampanye mengatasi isu global sekaligus untuk mengambil tindakan demi menyatukan dunia untuk mempertahankan planet bumi dan melawan kemiskinan ekstrem di 2030.
Ajakan dari Coldplay ini juga ditanggapi positif oleh BUMoon.io, perusahaan startup Indonesia yang berbasis pemanfaatan teknologi blockchain, internet of things (IOT), dan artificial intelligence (AI).
Co-founder BUMooN.io, Happy Murdianto mengatakan, pemanasan global merupakan permasalahan yang memiliki pertaruhan yang besar bagi masa depan manusia.
Baca juga : Masih Pandemi, World Cleanup Day 2021 Usung Tema Pilah Sampah dari Rumah
“Bumoon akan dukung pemerintah Indonesia dalam menurunkan suhu bumi hingga 1,5 derajat dengan penanaman pohon baru yang akan dijadikan usaha perdagangan karbon,” kata Happy.
Selain itu, bumoon akan ikut serta dalam menanggulangi sampah dengan Magic Box yaitu suatu alat untuk dapat mengurai sampah dengan hasil yang dapat di manfaatkan kembali, seperti desifektan, luquid smoke dan carbon aktif, sehingga sampah tidak lagi jadi masalah tapi menjadi berkah.
“Alat ini adalah milik strategic patner Bumoon.io dengan Sampangan.id. Kami telah menyiapkan pilot project pengurai sampah ini di Bekasi. Kami mohon dukungan pemerintah untuk bersama-sama menjaga bumi ini agar tetap indah hingga anak cucu kita kelak,” tandas Happy.
CEO Bumoon Triansyah Putra menambahkan, Bumoon.io juga telah membuat sebuah terobosan baru dalam dunia crypto dengan ide yang sangat sederhana tetapi tepat sasaran sesuai dengan tipping point pemanasan global saat ini.
“Business model yang dikembangkan Bumoon.io diharapkan akan menciptakan sebuah tren baru yang beriringan dengan tujuan UNFCCC sebagai framework negara-negara di dunia dalam upaya meningkatkan pelestarian lingkungan, sekaligus menurunkan emisi karbon,” pungkasnya. (RO/OL-7)
Deretan startup atau perusahaan rintisan yang didirikan dan dikembangkan oleh para perempuan Indonesia diharapkan mampu memadukan inovasi dengan manfaat bagi masyarakat.
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Meski area kebakaran hutan menurun 26% sejak 2002, jumlah manusia terdampak justru melonjak hingga 440 juta orang.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved