Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MASYARAKAT harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan pandemi menjadi endemi di kemudian hari. Hal itu ditekankan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pandemi merupakan wabah penyakit yang menyerang luas ke beberapa negara dengan peningkatan jumlah kasus dan kematian. Adapun endemi merupakan situasi di mana suatu penyakit selalu ada, meskipun jumlah kasusnya tidak banyak dan tidak meningkat.
"Pandemi berubah jadi endemi, bila penanganan kasus cukup berhasil menekan jumlah kasus. Namun tidak sampai habis, sehingga masih ada kasus yang bersifat konstan dan sporadis," papar Hariadi, Sabtu (18/9).
Baca juga: Menkes Optimistis Akhir 2021 Bisa Capai Cakupan Vaksinasi 70%
Sebaliknya, jika endemi tidak diawasi dengan fungsi surveilans yang baik, dapat menimbulkan peningkatan jumlah kasus yang tidak terkendali. Ketika kasus dibiarkan meningkat, endemi dapat berubah menjadi epidemi atau wabah.
"Bila wabah di suatu daerah atau negara tidak tertangani dengan baik, akan meluas ke negara-negara lain dan menjadi pandemi," imbuh Hariadi.
Untuk melanjutkan transisi menuju endemi, lanjut dia, pemerintah perlu memperkuat fungsi surveilans di ujung tombak. Dalam hal ini, dengan menyiapkan tenaga yang terlatih untuk menemukan, melacak dan mengambil spesimen, serta tindakan pemutusan penularan penyakit.
Baca juga: Kuartal III 2022, Vaksin Merah Putih Ditargetkan Dapat EUA
"Sedangkan bagi masyarakat, yang perlu dilakukan adalah kesadaran pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi," pungkasnya.
Pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi menyebut pandemi menjadi endemi jika sirkulasi virus tidak bisa diputus. Sebab, virus tetap bersirkulasi atau berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok masyarakat yang lain.
Untuk menuju endemi, pemerintah harus mulai menempatkan epidemiolog di setiap kabupaten/kota. Tujuannya, membantu mengidentifikasi fokus transmisi virus sebagai dasar untuk menerapkan kebijakan pembatasan, serta mengalokasikan sumber daya, seperti vaksin, obat, hingga anggaran.(OL-11)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
Cuaca yang lebih hangat dan basah (kelembaban tinggi) serta perubahan iklim diduga berkontribusi terhadap penyebaran dan perluasan demam berdarah.
MASALAH utama menghadapi covid-19 kali ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan membiasakan protokol kesehatan (prokes) kembali.
EPIDEMIOLOG Gilbert Simanjuntak mengatakan penyakit cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit baru, termasuk di Indonesia karena itu mitigasinya tak mendesak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved