Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jumlah Penerima KIP Kuliah pada 2022 Diusulkan Bertambah

Faustinus Nua
17/9/2021 15:08
Jumlah Penerima KIP Kuliah pada 2022 Diusulkan Bertambah
Sejumlah mahasiswa mengantre menggunakan motor untuk wisuda "drive thru" di Riau.(Antara)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp9,9 triliun pada 2022. Salah satu poin yang diusulkan, yakni tambahan penerima KIP Kuliah dengan target 794.539 orang dan anggaran Rp10,06 triliun

"Kami memang mengusulkan tambahan anggaran, karena Mas Menteri sudah me-launching di salah satu kebijakan Merdeka Belajar, ada penyesuaian nominal untuk KIP Kuliah," ungkap Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M. Samsuri, Jumat (17/9).

Baca juga: Tahun ini, Peserta KIP Kuliah yang Lulus SBMPTN Meningkat

Sebelumnya, anggaran Kemendikbudristek mengalami pengurangan dari Rp81,53 triliun pada 2021 menjadi Rp72,99 triliun pada 2022. Pengurangan itu berdampak pada sejumlah program, sehingga kementerian perlu melakukan penyesuaian. Termasuk, KIP Kuliah yang harus dikurangi 200 ribu target penerima atau senilai Rp1,26 triliun.

Namun, dengan adanya dukungan DPR RI, Kemendikburistek diminta untuk mengusulkan tambahan anggaran pada tahun depan. Usulan tersebut diharapkan bisa kembali menambah target penerima KIP Kuliah.

"Tentu kami menunggu secara resmi dari Kementerian Keuangan dan Bappenas. Dapatnya berapa, tentu kementerian akan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakannya," imbuh Samsuri.

Baca juga: Presiden: Kunci Pemulihan Ekonomi adalah Pengendalian Covid-19

Lebih lanjut, Samsuri mengatakan bahwa saat ini usulan penambahan anggaran masih terus dibahas. Apabila disetujui, penambahan anggaran akan sesuai dengan target program yang sudah diluncurkan Kemendikbudristek.

"Tentu kementerian sesuai dengan kebijakan yang di-launching Mas Menteri. Unit cost itu tidak sama rata di setiap wilayah," tandasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya