Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PELAKSANAAN SBMPTN di tahun kedua pandemi Covid-19 menyajikan fakta-fakta menarik. Selain jumlah peserta totalnya yang mencapai lebih dari 777 ribu di tengah krisis pandemi, peserta yang lulus dari kelompok ekonomi tidak mampu pun mengalami peningkatan kelulusan dan bahkan presentasenya lebih tinggi dari peserta reguler.
Tahun ini, tercatat dari 220.167 peserta KIP Kuliah 27,74% atau 61.067 dinyatakan lulus. Sementara hanya 22,21% peserta reguler yang lulus meski jumlah pendaftarnya mencapai 557.696.
"Prestase dari peserta KIP yang diterima justru lebih tinggi ini menunjukan bahwa akses ke perguruan tinggi terutama PTN itu semakin luas," ungkap Dirjen Dikti Prof. Nizam dalam konferensi pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2021, Senin (14/6).
Peserta KIP Kuliah yang lulus tahun ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Tahun lalu 44.554 dari 156.050 peserta KIP Kuliah dinyatakan lulus SBMPTN.
Prof. Nizam pun mengapresiasi LTMPT dan semua pemimpin perguruan tinggi yang sudan peduli dan memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Semua anak Indonesia berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkuliah di PTN.
Sesjen Kemendikbudristek Ainun Na'im mengatakan bagi mahasiswa yang lulus diharapkan bisa mengambil manfaat semaksimal mungkin. Jalur SBMPTN merupakan upaya pemerintah untuk memberi akses uang lebih luas kepada mahasiswa di seluruh Indonesia.
Baca juga : LTMPT: 23,78% Peserta Lulus SBMPTN 2021
"Yang sukses juga harus bersykur dalam arti mengambil manfaat dan menjaga semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri," ucapnya.
Kemudian bagi peserta yang tidak lulus, lanjutnya, masih ada alternatif lain untuk menempuh pendidikan. Bisa masuk PTN lewar jalur seleksi mandiri atau pun masuk PTS yang saat ini juga tidak kalah bersaing dari segi kulaitas dan mitunya.
"Tidak perlu putus asa, masih banyak jalan lain dan juga alternatif lain yang tidak menutup kemungkinan itu lebih baik dari pada kalau melalui PTN dan semuanya mengikuti standar mutu yang sama," kata dia.
Sementara itu Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa setiap seleksi masuk PTN memang banyak peserta yang tidak lulus. Sebab kuota atau daya tampung PTN sangat sedikit dibandingkan jumlah peserta.
"Yang lulus rata-rata hanya sekitar 23,78%. Sekitar itu artinya cukup banyak sekitar 76,22% itu tidak berhasil," jelasnya.
Meski demikian, SBMPTN bukanlah satu-satunya jalur masuk ke PTN. Peserta bisa mengikuti jalur lain yang juga dibuka secara umum untuk semua peserta.
Adapun, LTMPT resmi mengumumkan bahwa 23,78% atau 184.942 dari total 777.858 peserta, dinyatakan lulus SBMPTN 2021. Angkat tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.(OL-2)
Bisa jadi itu adalah kemampuan manajemen atau mengelola sesuatu yang besar.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi merilis 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang paling diminati.
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Kendala akses pendaftaran UTBK sudah terselesaikan dan situs bisa diakses sejak hari ini pukul 08.00 WIB
UJIAN tertulis berbasis komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersa-ma Masuk Perguru-an Tinggi Negeri (SBMPTN) gelombang I akan dimulai 13 April mendatang.
Ujian yang terbagi ke dalam dua gelombang itu akan diikuti sekitar 1,3 juta peserta calon mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved