Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Warga Sekolah Dukung Pelaksanaan PTM Terbatas

Faustinus Nua
10/9/2021 20:46
Warga Sekolah Dukung Pelaksanaan PTM Terbatas
Guru memberikan salam protokol kesehatan kepada siswa di SDN 05 Meruya Utara, Jakarta.(MI/Ramdani)

SETELAH lebih dari setahun terdampak pandemi covid-19, sektor pendidikan di Tanah Air mulai mendapat angin segar. Diketahui, sejumlah sekolah mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Dalam peninjauan pelaksanaan PTM di Jakarta, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengapresiasi antusiasme warga sekolah. Baik siswa, guru, maupun orang tua sama-sama berkeinginan untuk segera membenahi sistem pendidikan yang terdampak pandemi.

"Saya mohon agar Bapak/Ibu terus bergotong royong memastikan keselamatan, keamanan dan kesehatan warga sekolah. Tidak hanya di sekolah, tapi juga di perjalanan dan rumah," tutur Nadiem saat berdiskusi dengan warga sekolah, Jumat (10/9).

Baca juga: Nadiem Tinjau Pelaksanaan PTM Terbatas di Jakarta

Kepala sekolah SD Santo Fransiskus III Suster Hedwigis menyampaikan bahwa pihak sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menggelar PTM. Faktor infrastruktur dan protokol kesehatan menjadi suatu keharusan.

“Kami memulai PTM terbatas pada 30 Agustus. Berkat dukungan luar biasa dari guru, sarana dan prasarana untuk PTM terbatas bisa kami siapkan. Kami mengalokasikan dana BOS untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas," jelas Suster Hedwigis.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Varian Mu Belum Terdeteksi di Indonesia

Salah satu orang tua murid, Ratih, mengatakan dirinya menyambut baik upaya pemerintah untuk kembali menggelar PTM. Dirinya optimistis dengan kesiapan sekolah, para siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Saya termasuk orang tua yang mengizinkan anak ikut PTM terbatas. Karena anak saya terlalu larut dengan gawai ketika di rumah. Saya juga tenang karena protokol kesehatan di sekolah ini diterapkan dengan ketat," urai Ratih.

Kepala Sekolah SMAN 71 Acep Mahmudin yang merupakan peserta Program Sekolah Penggerak, turut mendukung kebijakan PTM terbatas. "Kami mempersiapkan sekolah agar aman melaksanakan PTM terbatas. Senang sekali bisa mendidik anak-anak secara tatap muka. Ada hal yang tidak bisa dilaksanakan secara daring, misalnya pembentukan karakter,” pungkas Acep.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya