Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Covid-19 Varian Delta Gandakan Risiko Rawat Inap ketimbang Alfa

Mediaindonesia.com
28/8/2021 16:33
Covid-19 Varian Delta Gandakan Risiko Rawat Inap ketimbang Alfa
Ilustrasi.(AFP/Juan Barreto.)

VARIAN delta dari covid-19 menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian alfa. Delat kini menggantikan alfa sebagai strain dominan di seluruh dunia. Para peneliti melaporkan itu, Sabtu (28/8), di The Lancet.

Hanya 1,8% dari lebih dari 43.000 kasus covid-19 yang dinilai dalam membandingkan kedua varian tersebut terjadi pada pasien yang telah divaksinasi lengkap. Tiga perempat benar-benar tidak divaksinasi dan 24% hanya menerima satu suntikan vaksin dua dosis.

"Hasil dari penelitian ini terutama memberi tahu kami tentang risiko masuk rumah sakit bagi mereka yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian," kata penulis utama Anne Presanis, ahli statistik senior di Unit Biostatistik MRC Universitas Cambridge. Para peneliti menganalisis data perawatan kesehatan dari 43.338 kasus covid-19 di Inggris dari 29 Maret hingga 23 Mei tahun ini, termasuk status vaksinasi, perawatan darurat, masuk rumah sakit, dan informasi pasien lain.

Baca juga: Apakah Covid-19 Varian Delta Bunuh Mimpi Kekebalan Kelompok?

Semua sampel virus menjalani pengurutan seluruh genom. Ini cara paling pasti untuk mengonfirmasi jenis varian yang menyebabkan infeksi. Hanya di bawah 80% dari kasus diidentifikasi sebagai akibat varian alfa dan sisanya delta.

Sekitar satu dari 50 pasien dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari setelah tes covid-19 positif pertama mereka. Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui memengaruhi kerentanan terhadap penyakit parah, termasuk usia, etnis, dan status vaksinasi, para peneliti menemukan risiko dirawat di rumah sakit lebih dari dua kali lipat dengan varian delta.

Sejak sampel ini diambil, delta telah melonjak dan sekarang menyumbang lebih dari 98% kasus covid-19 baru di Inggris, kata para penulis. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi penuh mencegah infeksi dengan gejala dan rawat inap, baik untuk varian alfa dan delta.

"Kita sudah tahu bahwa vaksinasi menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap delta," kata Gavin Dabrera, penulis utama lain dan konsultan epidemiologi di National Infection Service, Public Health England. "Sangat penting bahwa mereka yang belum menerima dua dosis vaksin untuk melakukannya sesegera mungkin."

Studi sebelumnya dari Skotlandia juga melaporkan dua kali lipat risiko rawat inap dengan delta daripada alfa. Bahkan studi tersebut menunjukkan bahwa delta menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca juga: Iguana Merah Muda Galapagos Diperkirakan Tinggal 211

Varian delta pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Studi awal menemukan bahwa delta berpeluang 50% lebih mudah menular daripada alfa. Delta pertama kali diidentifikasi di Inggris pada September tahun lalu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya