Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PAKAR ilmiah yang dikirim ke Kepulauan Galapagos untuk menghitung spesies kadal yang terancam punah memperkirakan hanya ada 211 iguana merah muda yang tersisa. Sekitar 30 ilmuwan dan penjaga taman Galapagos ambil bagian dalam ekspedisi bulan ini di Wolf Volcano, di utara Pulau Isabela yang terbesar dalam kepulauan itu.
"Dalam sensus, 53 iguana ditemukan dan (sementara) ditangkap, 94% di antaranya hidup lebih dari 1.500 meter (4.900 kaki) di atas permukaan laut," kata Taman Nasional Galapagos (PNG) dalam suatu pernyataan, Jumat (28/8). Itu memungkinkan para ahli untuk memperkirakan populasi iguana merah muda hanya sebanyak 211 ekor.
Iguana merah muda pertama kali ditemukan pada 1986 dan diidentifikasi sebagai spesies terpisah dari iguana darat Galapagos pada 2009. Mereka tinggal secara eksklusif di area seluas 25 kilometer persegi (9,5 mil persegi) di Wolf Volcano. PNG telah memasang kamera untuk mempelajari perilaku iguana dan ancaman yang mereka hadapi.
Baca juga: Apakah Covid-19 Varian Delta Bunuh Mimpi Kekebalan Kelompok?
Sebelum sensus, pakar Ekuador Washington Tapia mengatakan kepada AFP bahwa mungkin ada sebanyak 350 iguana merah muda. Sejauh ini, "tidak ada remaja yang ditemukan," kata Tapia, direktur LSM Konservasi Galapagos Amerika yang ikut serta dalam ekspedisi tersebut.
Dalam kutipan yang dirilis oleh PNG pada Jumat, Tapia mengatakan, "Dibatasi pada satu tempat tunggal membuat spesies lebih rentan. Tindakan mendesak diperlukan untuk menjamin pelestariannya."
Baca juga: Penelitian Vaksin dan Obat Antimalaria Berhasil Tekan 70% Kasus Parah
Kepulauan Galapagos merupakan kawasan satwa liar yang dilindungi dan rumah bagi spesies flora dan fauna yang unik. Mereka terletak 1.000 kilometer (600 mil) barat Ekuador. Kepulauan itu dibuat terkenal oleh pengamatan ahli geologi dan naturalis Inggris Charles Darwin tentang evolusi setelah mengunjungi pulau-pulau itu. (AFP/OL-14)
Menghitung domba untuk tidur adalah praktik yang terkenal, tetapi apakah itu benar-benar membantu Anda tidur?
Dua studi yang dipimpin oleh Leonie Balter dari Universitas Stockholm menyoroti pentingnya tidur dalam memengaruhi seberapa tua atau muda seseorang merasa.
Survei Gallup dan Walton Family Foundation menemukan kebahagiaan generasi Z menurun ketika memasuki usia dewasa.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Studi menunjukkan suhu yang tinggi dapat mengganggu proses tidur, terutama bagi individu yang rentan terhadap insomnia.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat memperpanjang umur hewan, tetapi apakah hal ini berlaku juga untuk manusia?
Peneliti bukan hanya dituntut untuk bisa menjalankan penelitiannya dengan baik di dalam laboratorium, tetapi juga harus memahami cara berkomunikasi yang baik
Para perempuan ini dinilai telah membawa dampak positif dan kemajuan di bidang kesehatan kulit.
Studi menunjukkan bahwa screen time/waktu layar untuk anak-anak kecil melonjak dari hanya lima menit sehari pada tahun 2020 menjadi 55 menit sehari pada tahun 2022.
Proses meditasi juga bermanfaat bagi fungsi kognitif otak. Seseorang tidak memerlukan waktu lama dalam bermeditasi untuk meningkatkan fungsi otak.
Peneliti UI Devie Rahmawati mengatakan ide street racing Polda Metro Jaya, menjadi salah satu kado terbaik di Hari Ibu, karena diharapkan mampu mencegah kembali menetesnya air mata para ibu.
Tim UNJ mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai pengembangan kurikulum, penyusunan media pembelajaran digital, serta kegiatan pendampingan belajar bagi siswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved