Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BKKBN Tekankan Penajaman Penanganan Stunting dari Hulu

Atalya Puspa
23/8/2021 11:50
BKKBN Tekankan Penajaman Penanganan Stunting dari Hulu
Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) Hasto Wardoyo(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

Sebagai koordinator dari program percepatan penanganan stunting nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya penangana stunting dari sisi hulu. Hal itu diungkapkan oleh kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

"Penajaman intervensi di hulu menjadi prioritas mencegah lahirnya anak stunting. Kami tentu sadar bahwa ini membutuhkan peran besar dari semua kementerian lembaga. Karena di dalamnya ada permasalahan sanitasi air bersih, ketahanan pangan, layanan kesehatan KB, dan pendidikan pengetahuan," ungkap Hasto dalam Rapat Koordinasi Nasional Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan secara virtual, Senin (23/8).

Baca jugaAngka Stunting Sejumlah Daerah Masih di Atas Rata-Rata Nasional

Ia mengakui, saat ini memang belum semua program penajaman intervensi di hulu berjalan secara maksimal. Namun demikian, ia memastikan bahwa BKKBN akan terus megawal dan mengevaluasi program tersebut agar dapat sesuai untuk mencapai target penurunan stunting ke angka 14% pada 2024.

Selanjutnya, selain penanganan di tingkat hulu, BKKBN juga memastikan agar dilakukan inkubasi dalam proses reproduksi, mulai dari bimbingan pranikah di masa remaja, masa kehamilan, hingga masa pascapersalinan.

"Ini jadi bagian penting, karena ketika kita punya ekosistem yang kondusif, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dengan sumber daya keuangan yang terbatas, maka dalam hemat kami harus melakukan inkubasi. Proses reproduksi ini harus dipantau dengan baik sehingga bisa menghasilkan anak yang tidak stunting," beber dia.

Dengan dukungan dari semua pihak, Hasto optimistis Indonesia bisa menurunkan angka stunting dalam waktu 3 tahun ke depan.

"Kita harus mampu menghadiskan generasi berkualitas dan menciptakan ekonomi untuk menciptakan budaya yang berkepribadian nusantaran yang dalam hal ini untuk mencetak generasi dan prestasi unggul dalam rangka mencapai Indonesia emas di 2045," pungkas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya