Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kontrol Komorbid Jadi Kunci Tangani Pandemi

M. Ilham Ramadhan AAvisena
13/8/2021 23:59
Kontrol Komorbid Jadi Kunci Tangani Pandemi
Tenaga kesehatan merawat pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet(Antara/M. Risyal Hidayat)

DOKTER Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito Damay mengungkapkan, kontrol komorbid sejatinya merupakan salah satu kunci untuk menangani pandemi covid-19. Menurutnya, hal tersebut tak kalah pentingnya dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksknasi yang selama ini digaungkan. 

"Orang sudah sering bicara protokol kesehatan, orang sudah bicara mengenai vaksinasi, tapi kontrol komorbid ini jarang dibicarakan. Komorbid ini adalah faktor kunci," ujarnya dalam program Journalist on Duty yang tayang secara langsung di instagram Media Indonesia, Jumat (13/8). 

Vito menambahkan, dua hingga tiga pekan ke belakang, selain karena varian delta, peningkatan kasus juga terjadi lantaran tingginya pasien terkonfirmasi positif dengan komorbid. 

Untuk itu menurut dia, pengendalian kesehatan perlu untuk tetap dilakukan. "Jadi kalau pakai logika, kalau komorbid memperberat penderita covid, membuat pandemi tidak terkontrol, maka komorbid harus dikendalikan. Jadi kuncinya ini adalah kontrol komorbidnya," imbuh Vito. 

"Jadi kontrol darah tinggi, kendalikan berat badan, kontrol gula darah, kendalikan kolesterol, stabilkan penhakit jantung. Itu yang bisa membuat kita juga bisa mengendalikan pandemi ini," sambungnya. 

Baca juga : Kemenkes Akui Capaian Vaksinasi bagi Lansia Rendah

Dia menambahkan, kontrol penyakit itu dapat dilakukan di rumah sakit yang tidak melayani pasien covid-19. Hal itu mestinya bisa meyakinkan masyarakat dengan penyakit tertentu untuk memeriksa kondisinya. 

"Jadi orang-orang yang mestinya kontrol tapi kemudian tidak bisa karena takut covid, itu bisa ke green hospital, di mana rumah sakit itu tidak melayani pasien covid sehingga bisa kontrol dengan aman," kata Vito. 

"Tapi kalau tidak bisa, tipsnya adalah telemedicine, konsultasi secara online. Kalau punya tekanan darah tinggi dia harus punya alat pengukur tensi," terangnya. 

Bila pun masih enggan untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit, kata Vito, masyarakat bisa memanfaatkan telemedicine untuk sekadar konsultasi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik