Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Studi Balitbangkes : Vaksinasi Covid-19 Cukup Lindungi Tenaga Kesehatan

Ferdian Ananda Majni
13/8/2021 20:24
Studi Balitbangkes : Vaksinasi Covid-19 Cukup Lindungi Tenaga Kesehatan
Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan di Surabaya, Jawa Timur(MI/Heri Susetyo)

JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, berdasarkan hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI melaporkan vaksinasi Covid-19 masih terbukti efektif menekan risiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan.

"Balitbangkes melakukan studi dengan melibatkan 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada periode Januari hingga Juni 2021," kata Nadia dalam laporan Perkembangan Terkini PPKM secara virtual Jumat (13/8)

Menurutnya, studi yang dilakukan mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19 kejadian perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi Coronavac dosis pertama dan kedua, dan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi.

"Hasil studi ini menyimpulkan bahwa pada periode Januari-Maret 2021, vaksin Coronavac cukup efektif dalam mencegah infeksi Covid-19," sebutnya

Namun pada periode April sampai Juni 2021, 2 dosis vaksin Coronavac dinilai kurang melindungi tenaga kesehatan dari infeksi Covid-19. Meskipun demikian, vaksinasi lengkap masih  efektif dan melindungi risiko perawatan dan kematian akibat Covid-19.

"Pada Januari-Maret proposi tenaga kesehatan yang dirawat, belum divaksinasi sebesar 12%, telah divaksinasi sebesar dosis pertama sebesar 19,3%, dan telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebesar 18%," sebutnya.

Baca juga : Kasus COVID-19 harian bertambah 30.788 orang, Sembuh 42.003 Pasien

Sementara itu April-Juni proposi tenaga kesehatan yang dirawat belum divaksinasi meningkat dua kali lipat menjadi 24% dan yang telah divaksinasi dosis pertama turun menjadi 8,1% serta yang telah divaksin dosis lengkap berkurang 6 kali lebih rendah menjadi 3,3%.

Sepanjang Januari-Juni tercatat 20 tenaga kesehatan meninggal akibat Covid-19 dan sebagian besar yaitu 75% kematian pada tenaga kesehatan adalah yang belum mendapat vaksinasi atau baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

"Untuk tingkat fatalitas pada bulan Januari-Maret proporsi bagi yang belum menerima Vaksinasi adalah 0,6% dan yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama adalah 0,3% dan yang telah mendapatkan dosis lengkap adalah 0,2%," lanjutnya.

Sementara tingkat fatalitas April-Juni bagi yang belum vaksinasi sampai angka 2,5% dan yang telah divaksinasi 1,85% dan telah divaksinasi lengkap 2 dosis turun hingga 0,6%.

"Peningkatan proporsi kematian terjadi pada periode kedua pada tenaga kesehatan yang belum atau hanya di vaksinasi 1 saja," terangnya.

Sedangkan pada periode April-Juni aktivitas coronavac dalam mencegah perawatan dan kematian akibat Covid-19 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya," 

Begitu juga efektivitas Coronavac dalam mencegah perawatan adalah sebesar 74% berkurang menjadi 53%. Sementara efektivitas coronavac dalam mencegah kematian adalah sebesar 90% pada Januari-Maret yang kemudian menjadi 79% pada periode April-3 Juni 2021. 

"Hal ini artinya membuktikan bahwa vaksinasi masih terbukti sebagai alat yang efektif dalam menekan risiko perawatan dan perhatian pada tenaga kesehatan walaupun risiko terhadap paparan virus bagi tenaga kesehatan sangat tinggi," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya