Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hanya 32% SDM Bergelar Doktor yang Berkarir di ASN

Atalya Puspa
18/7/2021 11:50
Hanya 32% SDM Bergelar Doktor yang Berkarir di ASN
SDM DOKTOR: Badan Riset dan Inovasi Nasional butuh banyak periset yang bergelar Doktoral guna membantu program-program pembangunan nasiona(ANTARA/ Indrianto Eko Suwarso )

SUMBER Daya Manusia (SDM) bergelar doktor di Indonesia mencapai sekitar 75 ribu, berdasarkan laporan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) pada 2017. Jumlah tersebut dipastikan meningkat saat ini.  Namun dari jumlah tersebut, hanya 32 persennya atau 24 ribu orang saja yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dadan Moh Nurjaman mengatakan, saat ini Indonesia sangat membutuhkan peran dan pemikiran periset andal untuk menjadi bagian dari milestone sejarah riset di Indonesia.

Oleh karena itu ia mengajak peneliti bergelar doktor yang saat ini berkarier di berbagai lembaga riset luar dan dalam negeri untuk menjadi ASN di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Indonesia memerlukan para periset yang andal dan sudah memiliki jam terbang dan pengalaman global untuk siap menjadi periset mandiri yang bekerja di laboratorium-laboratorium di Indonesia. "Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis riset dan inovasi di Indonesia,“ jelas Dadan dalam siaran pers, Minggu (18/7).
 
Selanjutunya Dadan mengatakan, saat ini BPPT terus melaksanakan program pengkajian dan penerapan untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional yang berdampak pada sektor ekonomi. Yakni melalui delapan bidang fokus teknologi BPPT.
Kedelapan bidang tersebut adalah teknologi kebencanaan, kemaritiman, kesehatan dan pangan, pertahanan dan keamanan, rekayasa keteknikan, transportasi, energi, serta teknologi informasi dan komunikasi (transformasi digital).(Medcom.id/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya