Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemenkes akan Datangkan 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer BNT 162b2

Ferdian Ananda Majni
16/7/2021 08:00
Kemenkes akan Datangkan 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer BNT 162b2
Ilustrasi(AFP/ Justin Tallis)

SETELAH Moderna, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) akhirnya merilis izin penggunaan darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Pfizer yang menggunakan platform mRNA, kemarin.

Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito mengatakan, EUA diterbitkan untuk vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer and BioNTech SE.

Salah satu alasan Badan POM menerbitkan izin penggunaan darurat ialah untuk merespons kesepakatan yang sudah berjalan antara Kementerian Kesehatan dan PT Pfizer dan BioNTech SE bekerja sama untuk vaksin Pfizer yang akan didatangkan sepanjang 2021. Seperti apa perjalanan kerja sama itu?

Diketahui, Kementerian Kesehatan dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah menyepakati kerja sama untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 sepanjang 2021. Perjanjian ini merupakan bagian dari komitmen global Pfizer dan BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kerja sama pengadaan vaksin Pfizer di Indonesia. Vaksin tersebut, katanya, menjadi salah satu vaksin covid-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.

Menurutnya, penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin covid-19 di Indonesia. Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosia merek Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” katanya.

BioNTech merupakan pemegang izin edar di Uni Eropa, dan pemegang otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat di Amerika Serikat (bersama dengan Pfizer), Kanada, dan negara-negara lain sebelum nantinya diajukan permohonan izin edar penuh.

Country Manager PT Pfizer Indonesia Stephen Leung mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara pihaknya, BioNTech dan Kementerian Kesehatan RI.

“Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin covid-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.

Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin covid-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.

Saat ini, uji klinis BNT 162b2 Tahap 3 dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech, dimulai pada akhir Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta. Peserta terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama 2 tahun setelah penyuntikan dosis kedua.

Sementara itu Chief Business and Chief Commercial Officer BioNTech, Sean Marett berterimakasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungan dan kepercayaannya menggunakan vaksin buatan mereka. “Tujuan kami adalah menyediakan suplai vaksin covid-19 yang dapat diterima dan efektif bagi banyak orang di seluruh dunia, secepat mungkin,” pungkas Marett. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya