Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi Mau Impor 50 Ribu Oksigen Konsentrator untuk Pasien Covid-19

Dhika Kusuma Winata
12/7/2021 18:18
Jokowi Mau Impor 50 Ribu Oksigen Konsentrator untuk Pasien Covid-19
Ilustrasi relawan mengecek tabung oksigen yang akan dipinjamkan.(MI/Vicky Gustiawan)

PRESIDEN Joko Widodo menyetujui impor 50 ribu oksigen konsentrator untuk digunakan pasien covid-19. Nantinya, alat itu dipinjamkan warga yang terpapar covid-19 dengan gejala ringan.

"Presiden sudah setuju. Kita akan impor oksigen konsentrator, sehingga mengurangi penggunaan liquid oksigen. Sekitar 50 ribu tabung (oksigen konsentrator) dan sekarang kita sudah punya beberapa ribu, mungkin 10 ribu," jelas Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai rapat terbatas, Senin (12/7).

Baca juga: Pemerintah Dituding Enggan Bayar Insentif Nakes, Sri Mulyani Geram

Luhut mengatakan oksigen konsentrator akan lebih mudah digunakan dalam penanganan pasien covid-19, khususnya dengan gejala ringan. Adapun alat itu akan dipinjamkan ke pasien covid-19 dengan batas waktu tertentu.

"Itu akan kita bagikan untuk digunakan di kasus (covid-19) yang ringan. Nanti, kita pinjamkan ke rumah-rumah. Kalau sudah digunakan bisa diambil. Itu bisa lima liter, jadi bisa digunakan selama lima hari," imbuh Luhut.

Baca juga: Aktivis: Vaksin Berbayar Saat Pandemi Langgar Konstitusi

Pemerintah dikatakannya sudah memproses kuota impor 40 ribu ton oksigen cair atau liquid oxygen untuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah sakit. Stok tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan dengan oksigen. 

"Kita berjaga-jaga, walaupun sebenarnya kita tidak butuh semuanya itu. Tapi, kalau melihat tren dunia, perkembangan di Amerika Serikat dan Inggris, sekarang (kasus) meningkat tajam. Kita lebih bagus berjaga-jaga, sehingga tidak caught by surprise," tukasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya