Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memblokir game populer online Fortnite. Sebab dinilai intoleransi dengan menghina umat muslim. Pasalnya ada adegan dalam game tersebut yang mendorong pemainnya menghancurkan ikon mirip seperti Kabah, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam.
"Game Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan. Oleh karena itu, saya menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan," kata Sandiaga dalam akun media sosialnya, Senin (5/7).
Adegan yang diminta menghancurkan ikon mirip Kabah itu, dinilai Sandiaga dapat memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama dan mendorong aksi kekerasan.
Dirinya mengaku sepakat dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar Kairo, yakni larangan bagi umat muslim untuk tidak memainkan game Fortnite.
Di satu sisi, pihaknya juga meminta agar pengembang aplikasi untuk tidak semena-mena membuat adegan dalam game yang dapat memicu amarah masyarakat, terlebih menyangkut soal agama.
"Kami juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati. Kami ingin pastikan agar aplikasi dan pengembangan game ini justru menjadi lahan usaha, tanpa menciderai nilai-nilai luhur bangsa kita," tegas Politikus Partai Gerindra itu.
Menparekraf menuturkan, digitalisasi yang termasuk media sosial dan permainan digital dapat dianalogikan seperti dua mata pisau. Pada satu sisi, membuka peluang usaha serta lapangan kerja, di sisi lain dapat menjadi ancaman yang merugikan.
Belakangan ini, game Fortnite heboh dibahas oleh jagat maya. Fortnite diketahui mendapat kecaman dari cendekiawan Muslin di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Epic Games dikabarkan membuat Ka'bah ini agar bisa dihancurkan oleh pemain dengan kapak. Nantinya pemain game akan mendapatkan senjata khusus apabila mengikuti perintah tersebut. (OL-13)
Baca Juga: Selama 4 Hari 94 Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Cilacap
IPO Bootcamp 2025 hadir di Jakarta bersama Sandiaga Uno dan para praktisi bisnis untuk membekali pelaku usaha dengan strategi meningkatkan valuasi hingga 10x dan mempersiapkan IPO.
Lalu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto
DALAM rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Rumah SandiUno Indonesia (RSI) menggelar acara RSI Fun Run 2025.
Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Kitaoneus.asia dan Refo menghadirkan pelatihan pemasaran digital bertajuk Saatnya Difabel Setara.
MESKI tak lagi berada di dalam pemerintahan, perhatian Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Uno terhadap masyarakat desa, khususnya kalangan petani terus ditunjukkan.
ADA empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum PPP, dua dari dalam internal partai dan dua dari luar. Dari internal ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved