Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Moderna Aman untuk Orang dengan Komorbid

Faustinus Nua
02/7/2021 14:20
Moderna Aman untuk Orang dengan Komorbid
Vaksin merek Moderna(NORBERTO DUARTE / AFP)

KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Moderna buatan Amerika Serikat bisa diberikan kepada kelompok komorbid. Hal itu disampaikannnya setelah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergy use authorization (EUA) untuk vaksin Moderna.

"Vaksin ini juga memberi profil keamanan dan efikasi yang serupa pada kelompok populasi dengan komorbid," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (2/7).

Menurutnya, berdasarkan hasil uji klinis fase 3, individu yang menderita penyakit tertentu bisa menerima vaksin. Individu komorbid yang bisa menerima vaksin yaitu mereka dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver dan HIV.

Selain itu, Moderna juga aman bagi lansia meski efokasinya lebih rendah dari kelompok usia 18-65. "Untuk data efikasi berdasarkan data uji klinis vase 3 menunjukan adanya 94,1% pada kelompok usia 18-65 tahum dan 86,4% pada usia diatas 65 tahun," tambahnya.

Baca juga: Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Moderna

Sementara itu, lanjut Penny, bagi kelompom usia anak-akan belum bisa menerima vaksin tersebut. Pihak Moderna masih terus melakukan uji klinis vaksin untuk usia anak di bawah 18 tahun.

Lebih lanjut, dia mengatakan vaksin Moderna merupakan vaksin pertama dengan platform mRNA yang masuk ke Indonesia. Berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumnya yang berbasis inactivated virus.

Vaksin mmoderna merupakan vaksin mRNA dengan indikasi penggunaan untuk imunisasi dalam rangka pencegahan Covid-19 disebabkan SARS-Cov-2 bagi orang berusia 18 tahun keatas. Vaksin yang diperoleh melalui jalur COVAX Facility akan diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mm untuk dua kali penyuntikan dalam rentang waktu 1 bulan.

Adapun, terkait teknologi penyimpanannya juga akan diperoleh dari COVAX. Pasalnya, vaksin berbasis mRNA harus disimpan ditempat penyimpanan dengam suhu -20°C. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya