Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Terungkap, Nadiem Terinspirasi Pemikiran Bung Karno

Cahya Mulyana
30/6/2021 07:29
Terungkap, Nadiem Terinspirasi Pemikiran Bung Karno
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim(MI/Susanto)

MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengaku kerap diceritakan oleh kakeknya tentang sosok Proklamator RI Bung Karno. Lika-liku kehidupan Bung Karno pun banyak menjadi inspirasinya.

"Semua cerita-cerita tersebut itu benar-benar masuk dan mendarah daging di orangtua saya. Itu secara tidak langsung akhirnya juga mengena di saya dan itu juga yang menjadi landasan dari berbagai macam keputusan di dalam hidup ini," kata Nadiem saat berbicara dengan sejumlah milenial dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, dalam keterangan resmi, Rabu (30/6).

Dalam diskusi ini, hadir juga Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Staf Khusus Presiden Putri Tanjung, Founder & CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur dan Komisaris BSI & Alumni SPBB Megawati Institute Arief Rosyid.

Baca juga: Lembaga Kursus dan Pelatihan Alternatif Tingkatkan Kompetensi

Ada juga Pemerhati Pendidikan dan Artis Cinta Laura, Aktor Bagus Ade, Co-Founder Du Anyam Hanna Keraf dan Seniman Mevlied Nahla, Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Sukur Nababan.

Dilanjutkan Nadiem, saat menjadi social enterpreneurship dan dalam jabatannya kini, terdapat satu pemikiran Bung Karno yang membuatnya terinspirasi. Itu mengenai filsafat marhaenisme.

"Saya sangat tertarik dengan filsafat marhaenisme, mengenai rakyat kecil dan potensi rakyat kecil pada saat kita memerdekakan mereka. Di generasi saya, alat instrumen kemerdekaan itu berbeda, bukan revolusi bukan melalui merdeka secara fisik, tetapi dari ekonomi dan dari keterbatasan," urai Nadiem.

Nadiem mengaku setiap hari selalu berbincang dengan pengemudi ojek. Dengan begitu ia mengerti keluh kesah dan potensi terpendam dari profesi ojek yang akhirnya menginspirasi membuat Gojek.

"Dari diskusi itulah saya menemukan, dekat dengan rakyat baru kita menyadari potensi rakyat itu seperti apa," imbuhnya.

Selain itu, kata Nadiem, kebijakan merdeka belajar yang dikembangkan kini terinspirasi dari Ki Hajar Dewantara dan Bung Karno. Menurut Nadiem, hal itu adalah filsafat para pendiri bangsa dalam membangun karakter bangsa.

"Makanya kita menyebut tujuan dari transformasi pendidikan kita adalah profil pelajar Pancasila," papar Nadiem.

Dibeberkan Nadiem, ia menetapkan ada enam profil pelajar Pancasila mulai dari beriman bertaqwa kepada Tuhan, kebhinekaan global, mandiri, kreatif, nalar kritis, dan gotong royong.

"Ini mungkin luar biasa pemikiran jauhnya Bung Karno pada saat itu konsep: gotong royong, apa kemampuan atau kompetensi yang terpenting di 200% chance (peluang) itu adalah peluang berkolaborasi, kemampuan bekerja secara tim," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya