Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PUPR Bangun Jembatan Rp157 Miliar di Danau Toba

Insi Nantika Jelita
22/6/2021 15:58
PUPR Bangun Jembatan Rp157 Miliar di Danau Toba
Foto aerial Danau Toba dari kawasan wisata menara pandang Tele di Kabupaten Samosir, Sumut.(Antara)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jembatan Aek Tano Ponggol di Sumatera Utara, dengan panjang total 294 meter. Proyek itu bertujuan mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol akan menggantikan fungsi jembatan saat ini (eksisting) dengan panjang 16 meter. Konstruksinya dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) periode 2020-2022 senilai Rp157 miliar.

Baca juga: PUPR Rampungkan Revitalisasi 4 Destinasi Wisata di Temanggung

Pengerjaan jembatan yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir direncanakan rampung pada 2022. “Prinsipnya mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa (22/6)

Sebelumnya, Danau Toba ditetapkan sebagai DPSP sesuai visi Presiden Joko Widodo. Itu bersama dengan Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Selamat Rasidi mengatakan Jembatan Aek Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir di tengah Danau Toba.

Baca juga: Dukung Pariwisata Bali, PUPR Bangun Embung Senilai Rp14,6 Miliar

“Harapannya, jembatan ini dihiasi ornamen Dalihan Na Tolu, yang merupakan filosofi suku Batak. Sehingga, dapat menambah daya tarik, kemudian meningkatkan jumlah wisatawan," kata Rasidi.

Saat ini, tengah dilaksanakan pekerjaan memasang bor pile dan tiang pancang pondasi jembatan. Sebelumnya, pekerjaan pile cap pada P1 dan P2 jembatan sudah selesai. Kemudian, dilaksanakan pekerjaan di P3, yakni penulangan untuk bor pile.

Rasidi juga mengungkapkan masih ada sejumlah lahan yang belum berhasil dibebaskan, yakni sekitar 31%. Selain itu, terdapat kendala di lapangan berupa utilitas yang belum dipindahkan oleh pihak pengelola.(OL-11)

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya