KPPPA Minta Pemda Adakan Konseling dan Edukasi Pengasuhan Anak

Atalya Puspa
06/6/2021 11:00
KPPPA Minta Pemda Adakan Konseling dan Edukasi Pengasuhan Anak
KEKERASAN PADA ANAK: Kampanye hentikan kekerasan terhadap anak terus digaungkan. Namun demikian jumlah kasus dari setiap tahun masih tinggi.(ANTARA/ M Agung Rajasa)

SEORANG anak berusia 15 bulan dianiaya oleh ibu kandungnya di Lebak, Banten. Maraknya fenomena kekerasan terhadap kepada anak yang dilakukan oleh orang-orang terdekat, menjadi perhatian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Menteri PPPA Bintang Puspayoga menegaskan bahwa pelaku harus diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, ia meminta agar pemerintah daerah dapat melakukan konseling dan edukasi pengasuhan terhadap pelaku, suami dan keluarga lainnya. "Upaya pencegahan sangat penting dilakukan agar kasus serupa tidak terulang lagi," kata Bintang dalam keterangan resmi, Minggu (6/6).

Pemda juga diharapkan dapat melaksanakan konseling psikologis terhadap anak kedua pelaku yang melihat pertengkaran kedua orangtua nya secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan psikologis dan perilaku yang terjadi di kemudian hari akibat dampak pengelolaan trauma yang tidak tuntas.

Bintang menyatakan, kasus penganiayaan terhadap anak yang terjadi di Lebak bukanlah satu satunya, banyak kasus serupa dimana orangtua melakukan sikap tidak terpuji pada anaknya.

"Hal ini memberikan banyak pelajaran pada kita semua pentingnya pengetahuan pola asuh dan komunikasi intens dalam keluarga agar persoalan yang dihadapi orang tua tidak lantas menjadikan anak-anak sebagai korban," tegas Bintang.

Adapun, terkait kasus tersebut Kementerian PPPA bersama Dinas PPPA dan UPTD PPA Lebak sudah melakukan pendampingan pada anak dan ayahnya. Pengecekan kesehatan sudah dilakukan di Poli Anak Rumah Sakit Ajidarmo. Pendampingan hukum juga terus dilakukan mulai dari pelaporan hingga proses berita acara pemeriksaan (BAP).

"Kami juga sudah memastikan anak saat ini berada di tempat yang aman bersama keluarga lainnya," kata Bintang.

Bintang mengatakan masyarakat perlu edukasi bahwa tidak mudah menjadi orang tua karena dalam perjalanan sebuah pernikahan dan menjadi orang tua, terkadang berbagai argumentasi dan pertengakaran tidak bisa dihindari.

"Orang tua harus memahami bahwa konflik dalam rumah tangga, terlebih jika melibatkan anak di dalamnya, melihat, mendengar atau mengalami kekerasan, bisa menjadi hal buruk dalam perkembangan emosi dan perilaku anak di masa depan," pungkas Bintang. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya