Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMANGKU kepentingan pendidikan perlu segera mengambil kebijakan sebagai bentuk mitigasi mengurangi dampak learning loss akibat pandemi covid-19. Apalagi pandemi ini telah menyebabkan 33 ribu siswa sekolah dasar putus sekolah. Selain itu 1,2 juta siswa belum mendapatkan akses pendidikan yang layak karena imbas dari pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan.
Demikian hal itu disampaikan Dekan FKIP Universitas Riau, Prof Mahdum PhD dalam webinar Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Mengatasi Learning Loss yang diselenggarakan Tanoto Foundation, Senin (31/5). Learning loss merupakan suatu kondisi hilangnya atau menurunnya kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik yang diakibatkan terhentinya proses pembelajaran atau proses belajar yang tidak bermakna.
Menurut Mahdum, menurunnya kompetensi tersebut perlu diatasi dengan merevisi kurikulum yang berfokus pada kompetensi literasi dan numerasi, penilaian berbasis siswa, serta efektifitas pelaksanaan belajar dari rumah melalui peningkatan kepedulian orang tua siswa dan guru.
“Sinergitas antara dinas pendidikan, Kemenag, LPMP, PGRI, LPTK, dan lembaga filantropi serta organisasi penggerak pendidikan diyakini bisa memperkecil resiko dari penurunan learning loss,” tambahnya.
Kebutuhan PTM terbatas
Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru Kemendikbudristek, Praptono dalam webinar itu menyebut pemerintah berkomitmen akan menyelenggarakan pembukaan sekolah tatap muka terbatas pada Juli 2021, sebagai salah satu upaya mengatasi learning loss.
Pembukaan sekolah menurutnya tidak akan dalam bentuk massal, melainkan bertahap, dan memaksimalkan sosialisasi. “Pembukaan sekolah tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk menciptakan proses pembelajaran tatap muka yang aman bagi anak,” kata Praptono.
Kebutuhan terlaksananya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah tidak bisa ditunda lagi. Survei Kemendikbudristek menunjukkan sekitar 64% orangtua berharap anak dapat kembali ke sekolah, dan 52% guru berharap pembelajaran kembali normal.
"Bahkan 85% negara di Asia Pasifik sudah melakukan PTM terbatas. Indonesia salah satu negara yang belum sepenuhnya melakukan PTM terbatas, jadi ini merupakan hal yang harus diutamakan," jelas Praptono.
Pastikan instrumen prokes
Lukman, Kepala Dinas Pendidikan Siak, Riau menyampaikan pembukaan sekolah perlu dilakukan dengan memastikan instrumen protokol kesehatan benar-benar berfungsi. Terlebih kabupatennya berada pada zona merah penularan covid-19. Penyelenggaraan PTM belum akan berlangsung secara serentak.
Pemerintah Kabupaten Siak telah mengalokasikan anggaran untuk seluruh satuan pendidikan agar bisa secara bertahap menyelenggarakan PTM terbatas. “Bantuan kepada sekolah negeri dan swasta untuk penyediaan alat dan bahan dalam rangka pencegahan covid-19 menjadi skala prioritas,” ujar Lukman.
Untuk memudahkan siswa mengakses pembelajaran di tengah pandemi, Dinas Pendidikan Siak juga menyediakan portal pembelajaran SIAK Bedelau. Dengan portal tersebut, guru dan siswa dapat terlayani dengan beragam fasilitas, seperti pembelajaran dan pendampingan melalui live streaming, modul pembelajaran, lembar kerja peserta didik, buku-buku pelajaran, video pembelajaran, sampai berbagi karya guru.
Pembelajaran bermakna
Untuk mengurangi terjadinya learning loss, Golda Simatupang, spesialis pendidikan Tanoto Foundation mendorong sekolah menerapkan pembelajaran bermakna yang mendorong siswa lebih banyak mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi atau MIKiR.
Survei Tanoto Foundation terhadap 2.218 siswa di 454 sekolah mitra menunjukan sekitar 48,3% siswa senang belajar dari rumah. Alasannnya, 41% siswa menyebut pembelajarannya menarik dan menyenangkan, sedangkan 31% siswa mengaku mendapat pengalaman belajar yang bermakna.
"Jika MIKiR sudah terlaksana dengan baik maka akan timbul kemandirian belajar sehingga siswa makin terdorong untuk belajar karena minatnya bukan karena disuruh guru. Secara tidak langsung hal tersebut dapat mengatasi masalah learning loss yang muncul selama pandemi," jelas Golda.
Tanoto Foundation juga tengah mendesain pelatihan dengan untuk menanggulangi learning loss. “Kami menyiapkan pelatihan untuk 840 fasilitator melakukan asesmen diagnostik pada saat PTM terbatas dimulai. Mereka dilatih untuk mengetahui level kemampuan siswa atau tingkat learning loss selama pandemi dan upaya untuk mengatasinya,” ungkap Golda lagi.
Sementara itu Adrison Yarnis, Kepala SMP As Shofa, Pekanbaru, Riau meyakini PJJ yang dilaksanakan secara efektif dapat mengurangi dampak learning loss. Hal itu yang dilakukan sekolahnya dalam memberikan pembelajaran bermakna kepada siswanya.
Selain memanfaatkan aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dan beberapa aplikasi pembelajaran, sekolahnya juga membuat portal pembelajaran berbasis learning management system. Tujuannya agar siswa dapat belajar layaknya tatap muka di sekolah.
"Adanya sistem absensi, jam belajar terjadwal mulai pukul 07.00-15.30 seperti ketika belajar tatap muka, serta pembelajaran bervariasi dan kegiatan ekstrakurikuler dari rumah yang menyenangkan dan didampingi, membuat siswa tetap termotivasi untuk belajar," papar Adrison.
Sementara Sri Siswati, Kepala SDN 06 Sei Suka Deras, Batu Bara, Sumatra Utara, untuk memastikan siswanya mendapatkan akses pembelajaran, Ia menggunakan beragam pendekatan. Mulai belajar daring, memanfaatkan siaran pembelajaran TVRI, sampai kunjungan ke rumah untuk membantu siswa belajar.
Setelah sekolahnya mendapat izin melakukan PTM terbatas dari Dinas Pendidikan, Sri membuat sosialisasi dan kesepakatan kepada orangtua agar pembelajaran dapat dilakukan dengan aman dan baik. Siswa dibagi menjadi dua shift, menerapkan protokol kesehatan, dan guru diwajibkan untuk mendapat vaksinasi. (RO/O-2)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Berbagai informasi seputar warisan di sepanjang DAS Citarum melalui kegiatan bernama 'Cerita Citarum'.
Untuk menambah motivasi dan wawasan para peserta, pihaknya sengaja mengundang pelatih dan perwakilan pemain Tim U-16 yaitu Bima Sakti, Ji Da-Bin, dan Figo Dennis.
Biskuat Academy 2022 berhasil meraih 58.766 partisipan anak pada program Sekolah Bola Online dan berhasil memecahkan rekor MURI.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
Gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/ sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved