Senin 24 Mei 2021, 10:27 WIB

Deteksi Dini Hipertensi Itu Penting buat Masa Depan

Muhamad Fauzi | Humaniora
Deteksi Dini Hipertensi Itu Penting buat Masa Depan

Antara
Ilustrasi

 

JUMLAH penderita hipertensi di dunia meningkat terus. Sampai saat ini hipertensi masih merupakan momok di masyarakat, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan rajin memeriksa tekanan darah secara berkala.

"Yang utamanya harus dilakukan adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi," ujar dr. Cut Putrie Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (24/5).

Jumlah penderita hipertensi di dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.

Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan hanya sebesar 36,8 persen di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Apabila dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi.

Untuk saat ini, jumlah perkiraan penduduk dunia yang meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya adalah sebesar 9,4 juta orang. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Stroke (51 persen) dan penyakit jantung koroner (45 persen ) merupakan penyebab kematian tertinggi.

Hipertensi sendiri merupakan keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai mmHg atau lebih.

Ubah Gaya Hidup

Cut Putrie mengatakan masyarakat harus menerapkan gaya hidup CERDIK yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres untuk mencegah hipertensi.

Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

Sebagian besar penderita hipertensi pun tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Sementara, Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan dari total jumlah pasien dengan penyakit jantung, sebanyak 70-75 persennya ternyata mengalami hipertensi.

"Kita sebisa mungkin harus menumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam," kata dr. Isman.

Untuk mencegah hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan garam paling banyak 5 gram sehari atau setara dengan 1 (satu) sendok teh. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Teknologi Baru GeNose Bisa Deteksi Varian Baru Covid-19

 

Baca Juga

Antara / Muhammad Adimaja

RUU Kesehatan Harus Bisa Atasi Masalah Kekurangan Dokter Spesialis

👤M. Iqbal Al Machmudi 🕔Rabu 29 Maret 2023, 22:04 WIB
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan harus bisa mengatasi masalah produksi dan...
Antara/Rivan Awal Lingga

Cara Menghias Telur Paskah Sederhana untuk Pemula

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Rabu 29 Maret 2023, 21:44 WIB
KEGIATAN menghias telur paskah adalah salah satu kegiatan yang dapat Anda lakukan bersama anak-anak menjelang perayaan...
Medcom

Meski Tergagap-gagap, Media Harus Masuki Ekosistem Digital

👤Muhammad Anugrah Ramadhan 🕔Rabu 29 Maret 2023, 21:33 WIB
Digitalisasi ini pasti akan terjadi. Namun datangnya pandemi covid-19 yang membuat akselerasi digitalisasi terjadi sangat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya