Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Wakil Ketua MUI: Kepedulian pada Bangsa Lain Bentuk Jalankan UU

Sri Utami
19/5/2021 13:26
Wakil Ketua MUI: Kepedulian pada Bangsa Lain Bentuk Jalankan UU
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menekankan bangsa Indonesia telah menyatakan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa dan menghapuskan segala bentuk penjajahan dan ketidakadilan di dunia. Sikap pernyataan tersebut telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 sehingga Indonesia harus berperan aktif dalam menciptakan perdamaian di dunia.

"Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia tidak  boleh hanya sibuk berfikir dan berbuat untuk dirinya sendiri saja tapi dia juga harus peduli terhadap nasib dan keadaan bangsa-bangsa lain," tegasnya. 

Selain itu Indonesia memiliki ketegasan sikap politik luar negeri yang bebas aktif yang berarti sebagai bangsa yang mandiri dan tidak bisa dikendalikan oleh bangsa atau negara mana pun. 

"Kita juga tidak boleh terikat dengan blok-blok yang ada. Kita harus bisa menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri dan secara aktif dalam kehidupan internasional. Kita harus berusaha dan  berjuang untuk tegaknya nilai perikeadilan dan  perikemanusiaan," ucapnya, Rabu (19/5).

Hal tersebut sejalan dengan ajaran islam untuk tidak hanya memerhatikan diri sendiri tapi juga diminta untuk peduli kepada orang lain termasuk krisis kemanusiaan di Palestina. 

"Oleh karena itu di dalam khazanah ajaran  islam dalam konteks hubungan dengan sesama dan dalam  bentuk yang lebih makro ada tiga jenis ukhuwah atau persaudaraan  yang harus kita tegakkan dan junjung tinggi  yaitu ukhuwah islamiyah,  ukhuwah wathoniyah (kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (kemanusiaan)," paparnya. 

Sikap dan pandangan tersebut juga terefleksi di dalam alinea pertama  pembukaan UUD 1945. Hal itu merupakan prinsip luhur dan mulia yang harus dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. 

"Kalau ada orang yang menganjurkan agar kita tidak perlu peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah dan dibantai oleh Israel secara semena-mena  maka pandangan yang seperti itu  jelas tidak sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, Pancasila terutama sila keduanya yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab," tukasnya. (Sru/OL-09).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya