Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
DI Indonesia, karies gigi pada anak menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling banyak dimiliki oleh anak-anak usia sekolah. Sayangnya, kebanyakan orang dewasa cenderung menganggap bahwa karies gigi pada anak adalah kondisi yang tidak serius, sehingga tidak perlu melakukan perawatan khusus.
Padahal, karies gigi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan nyeri, gigi tanggal, bahkan kematian. Mendorong kepedulian terhadap kesehatan gigi, PT Cobra Dental dan Pepsodent menggelar banti sosial dan edukasi perawatan gigi pada anak di Panti Asuhan Kampung Melayu Jakarta, Jumat (7/5).
“Faktanya, secara tidak sadar banyak sekali pembelajaran kesehatan gigi dan mulut bagi anak anak yang terlewatkan. Anak-anak melalui kegiatan ini diberikan edukasi interaktif cara menyikat gigi yang baik dan benar sehingga tercipta kebiasaan baik pada anak sejak dini” Ujar Revozan Agustinus, Head Marketing dari Cobra Dental dalam keterangannya.
Penyuluhan edukasi mengenai cara membersihkan gigi oleh Cobra Dental digelar dalam rangkaian program Senyum Ceria Ramadhan Bersama Cobra Dental. Dalam program tersebut, diberikan edukasi interaktif mengenai kesehatan gigi dan mulut yang dimaterikan oleh drg. Astri Nurqodri.
Baca juga : Tips Kulit Tetap Sehat Saat Menggunakan Masker
Astri juga menjelaskan mengenai hal-hal apa saja yang memiliki dampak positif dan negatif dalam kesehatan gigi dan mulut. Tak hanya itu, penyuluhan ini diselingi juga dengan interaksi anak anak dengan dokter
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian goodie bag, makanan untuk berbuka puasa, serta Donasi berupa sejumlah pasta gigi & sikat gigi pepsodent serta bantuan tunai sejumlah 10 Juta Rupiah untuk kebutuhan panti asuhan.
Revozan menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk membantu mensukseskan program kementerian kesehatan Indonesia Bebas Karies pada tahun 2030.
"Sebagai perusahaan di bidang kesehatan kedokteran gigi, Cobra Dental aktif menyelenggarakan kegiatan CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Termasuk mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut," pungkasnya. (RO/OL-7)
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Dengan memperhatikan pertumbuhan gigi anak secara maksimal, bisa membantu mengurangi permasalahan gigi yang lebih kompleks.
Morning sickness dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti email gigi, sehingga gigi mudah rusak.
IDEC menggarisbawahi perlunya ekosistem dalam industri kesehatan gigi dan mulut demi terciptanya kemajuan teknologi di bidang kesehatan.
Mouth wash disebut dapat mengurangi setidaknya 99,9% kuman penyebab bau mulut dan plak.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved